Network
BERITA KBB - Kerap kali mengkritik kebijakan pemerintah dan menyampaikan pendapat dengan cara cara komedi, ternyata masih bisa membuat komika ini kesal.
Siapa yang tak kenal Komika dengan nama beken seperti Bintang Emon. Ia kerap kali muncul disaat kegaduhan dengan menyampaikan kritik di media sosial dengan cara komedi.
Tapi kali ini, melalui twitter miliknya, Bintang Emon mengungkapkan kekesalannya yang sangat mendalam terhadap sebuah media yang dinilainya sangat besar.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka 2021, Gelombang 11 Ditutup 2020 Ini, Begini Penjelasannya
Baca Juga: Pasca-OTT Edhy Prabowo, Percobaan Ekspor Benih Lobster Ilegal Terjadi di Batam
Protes dan kekesalan tersebut ia curahkan karena media yang memiliki ceklis biru di twitter itu hanya mengutip cuitannya yang hanya 6 kata saja.
Padahal menurut Bintang, masih banyak komentar yang bisa dijadikan berita seperti kejaksaan, kepolisian atau elemen pemerintah yang lebih berkompeten.
"Apalagi sih Aj***, sebet bet gua. Kek kaga bisa dapet berita lain aja ya Allah. Kalau beritanya gini, ga ada beda kualitas sama liputan isi tas artis," tulis Bintang pada Minggu, 6 Desember 2020.
Baca Juga: KOCAK!! Putri Anne Sebut Aldebaran Ikatan Cinta dan Brad Pitt TIdak Dilirik Jika Ketemu Beb Satu Ini
Baca Juga: Profil dan Biodata Tiara Andini yang Menang Penghargaan MAMA 2020 Bersama Rizky Febian
Ungkapan kekesalan Bintang Emon tak sampai disitu saja. Ia juga menambahkan humpatan kepada media tersebut sembari meretweet pemberitaan dirinya dengan kata-kata 'Tel**'.
Pembirataan tersebut sampai dimuat di media nasional, setelah ia mengomentari sebuah pemberitaan lain dengan ditangkapnya Menteri Sosial Juliari Batubara.
"KPK ganas!!! Terimakasih bapak-bapak," ucap Bintang di cuitan twitternya.
Baca Juga: BTS Borong Penghargaan, BLACKPINK Best Female Group, Ini Daftar Lengkap Pemenang MAMA 2020
Baca Juga: Sinopsis Putri Untuk Pangeran Senin 7 Desember, Pangeran Marah Dengan Putri Karena Telepon Tristan
Bintang pun menilai pemberitaan dengan 6 kata yang ia lakukan tersebut tak pantas. Apalagi harus dijadikan sebuah artikel.***
