BERITA KBB- Kabar mengenai dugaan tindak korupsi kembali mencuat.
Kali ini, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah terjerat saat operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nurdin Abdullah digiring ke gedung lembaga antirasuah itu pada Jumat, 26 Februari malam.
Fakta mengejutkannya adalah, penangkapan gubernur yang memiliki segudang prestasi itu dilakukan usai pagi harinya melantik 11 kepala daerah yang terpilih pada pilkada beberapa waktu lalu.
Tanpa basa-basi, KPK langsung mengamankan Nurdin Abdullah dan segera menggelandangnya ke Jakarta.
Tak sendirian, lima orang lainnya pun turut ditangkap dalam OTT tersebut.
Baca Juga: Sinopsis Mr. Queen Episode 7, Ratu So Yong Pingsan Raja Cheoljong Cemas
Meski sudah berada di gedung KPK, Juru Bicara Ali Fikri belum bisa menyampaikan secara terperinci mengenai siapa saja yang terlibat dan barang bukti yang diamankan.
Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya masih terus mengembangkan kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kali ini.
Penangkapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah rupanya mendapatkan apresiasi dan komentar berbagai pihak.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan Terjaring OTT KPK, Berikut Jumlah Harta Kekayaan Nurdin Abdullah
Seperti dikutip Beritakbb.pikiran-rakyat.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Kena OTT, Febri Diansyah Sentil Pimpinan KPK: Genit"
Salah satunya, mantan Jubir KPK Febri Diansyah turut memberi pujian, namun juga sedikit sentilan kepada pimpinan KPK.
Febri menyebut salah seorang pimpinan KPK sempat bertingkah 'genit' di media sosial sebelum proses OTT Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terungkap ke publik.
Baca Juga: Profil Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang Ditangkap KPK Terkait Dugaan Korupsi
"Selamat untuk tim Penyelidik KPK yang menunjukkan kembali kerja kerasnya di OTT malam ini," tulisnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @febridiansyah pada Sabtu 27 Februari 2021.
"Semoga penanganan kasus tidak terganggu dengan postingan pimpinan yang tampak genit di medsos mengumumkan sebelum ekspose atau gelar perkara dilakukan," ujarnya.
Febri Diansyah merasa kegenitan salah seorang pejabat KPK ini dimotivasi oleh aksi kontra-narasi terhadap isu pelemahan KPK.
"Sebagai sebuah kerja keras tim Pegawai KPK, OTT perlu diapresiasi," kata eks Jubir KPK itu.
"Namun, tampaknya ini langsung diboncengi untuk bangun narasi 'KPK tidak dilemahkan'," tulis Febri Diansyah.
Febri Diansyah meminta KPK kembali fokus menangani kasus-kasus korupsi yang masih menggantung.
"Jangan buru-buru, ingat beberapa OTT kemarin yang menyisakan nama seperti Harun Masiku? Politisi-politisi dalam kasus suap Bansos Covid-19?" kata dia.
Mantan Jubir KPK itu mengatakan pengembangan kasus korupsi memang menjadi tantangan utama KPK saat ini, pascarevisi UU KPK.
Febri menilai, KPK kini sangat rentan diintervensi. Akibatnya, pemberantasan korupsi di Indonesia tidak konsisten sebagaimana seharusnya.
"Itulah pentingnya publik harus mengawal dengan kuat. Mengawasi KPK agar bekerja secara benar," tulis Febri Diansyah.
"Hal ini penting sekaligus untuk menjaga teman-teman di KPK yang bekerja secara benar," kata dia.
Sebagai mantan Jubir KPK, Febri Diansyah berharap semua informasi perkembangan kasus korupsi yang ditangani KPK bisa dibeberkan ke publik secara proporsional.
"Doa dan dukungan kita berikan pada tim Pegawai KPK yang terus berupaya menjadi antibodi dari segala virus yang ingin merusak KPK," katanya menutup cuitan tersebut.
(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat) ***