Bersedia Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah Supari Sampaikan Alasannya

- 17 April 2021, 22:26 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. /Indrianto Eko Suwarso/Antara

BERITA KBB - Vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh mantan Menkes Terwan terus menimbulkan polemik.

Dilansir dari Pikiran Rakyat.com vaksin Nusantara tidak lolos penilaian dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) karena terganjal Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK).

BPOM menyebut dokumen dari Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) hingga hasil penelitian uji klinis fase I vaksin Nusantara belum sesuai kaidah penelitian.

Baca Juga: Dijerat Pasal Berlapis, Pelaku Penganiayaan Perawat RS Siloam Sampaikan Permintaan Maaf dan Mengaku Menyesal

Meski demikian, tak sedikit pejabat negara dan anggota DPR yang mendukung Terawan terkait pengembangan vaksin Nusantara, bahkan bersedia menjadi relawan uji vaksin tersebut.

Salah satunya adalah Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Ia mengatakan kesediaannya menjadi relawan uji vaksin yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto tersebut.

Dalam keterangannya, ia membeberkan alasan dirinya mau menjadi relawan dari Vaksin Nusantara tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, Virgo Minggu, 18 April 2021: Saatnya Keluar dari Zona Nyaman

Menurutnya, yang tengah dikembangkan oleh tim Terawan sebetulnya bukan vaksin, melainkan imunoterapi.

"Justru yang punya Pak Terawan itu sebetulnya bukan vaksin, tapi itu imunoterapi. Jadi untuk orang tua lansia seperti saya, dengan kondisi seperti saya yang punya komorbid, itu sangat tepat bila imunoterapi atau pemberian daya tahan tubuh itu secara personal," ujarnya, seperti dikutip dari Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel berjudul Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Siti Fadilah: Jika Terbukti Berhasil Kita Dapat Harta Karun Sangat Berharga

Ia menuturkan, berbeda dengan imunoterapi seperti yang dikembangkan oleh mantan Menkes Terawan itu, vaksin lain, dalam penggunaannya, selalu disamakan untuk semua penerima.

Baca Juga: Umumkan Sang Istri Positif Covid-19, Ridwan Kamil: Tidak Ada Gejala Sama Sekali

"Bapak divaksin dengan beramai-ramai orang 100 orang, 1.000 orang, disamain semua. Padahal kesehatan si A berbeda dengan si B," kata Siti Fadilah Supari melanjutkan.

Selain itu, mantan Menkes itu juga menyoroti latar belakang Terawan Agus Putranto yang merupakan seorang peneliti.

Menurutnya, Terawan adalah sosok yang nekat dan keras ketika memiliki pendapat

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini, Minggu 18 April 2021: Orang Terdekat Butuh Bantuan serta Dukungan

"Dan dia kalau mempunyai pendapat itu cukup logis. Misalkan mengobati DSA, dia dilarang oleh berapa puluh dokter bahkan dipecat dari IDI. Tapi pasiennya sendiri sudah 40.000 lebih malah jenderal-jenderal semua di-DSA," tutur wanita berusia 71 tahun itu.

Tak hanya itu, dalam pengembangan Vaksin Nusantara, ia menilai bahwa konsep yang digunakan Terawan cukup logis.

Kendati memang dalam pelaksanaannya, Siti Fadilah mengakui bahwa banyak pihak-pihak yang mengkritik pengembangan Vaksin Nusantara tersebut.

Baca Juga: Tersangka Penganiaya Perawat Jason Tjakrawinata Dijerat Pasal Berlapis, Mulai Pasal Pidana dan Pasal Perusakan

"Tapi kalau saya tidak yakin, maka tinggal menunggu, kalau penelitian ini berakhir, terbukti apa tidak hipotesis Terawan. Kalau memang terbukti, waduh kita itu mendapatkan harta karun yang sangat luar biasa, sangat berharga untuk negeri ini," ujar mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.

Menurutnya, jika Vaksin Nusantara ini berhasil, maka Indonesia bisa memproduksi sendiri vaksin buatannya, serta tidak lagi sekadar menjadi pembeli atau konsumen dari produk luar negeri.

"Jadi kita itu belajar, bagaimana bangganya produk kita itu bisa mandiri begitu. Selama ini kita beli, jadi konsumen saja, konsumen vaksin dari China, dari Amerika, dari Eropa," kata Siti Fadilah Supari.***(Annisa.Fauziah/Pikiran Rakyat Depok)

 

 

Editor: Asep Budiman

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x