Benny Mamoto Klaim Tak Pernah Bertemu Ferdy Sambo Terkait Kematian Brigadir J, Warganet: Drama Mulu!

- 13 Agustus 2022, 18:48 WIB
Benny Mamoto Klaim Tak Pernah Bertemu Ferdy Sambo Terkait Kematian Brigadir J, Warganet: Drama Mulu!
Benny Mamoto Klaim Tak Pernah Bertemu Ferdy Sambo Terkait Kematian Brigadir J, Warganet: Drama Mulu! /Instagram

 

 
BERITA KBB - Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Pol) Purn. Benny Mamoto mengakui turut menjadi korban skenario kebohongan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dalam kasus kematian Brigadir J.
 
Benny kini turut di-bully masyarakat karena dianggap ikut membela Ferdy Sambo yang menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
 
Jenderal bintang dua yang pernah terlibat pengungkapan kasus bom Bali itu berdalih menyampaikan keterangan di awal kematian Brigadir J berdasarkan pernyataan Kapolres Metro Jakarta Selatan non-aktif, Kombes (Pol) Budhi Herdi Susianto.
 
 
Ia mengaku percaya Budhi selain karena mengenal sosoknya secara personel, Budhi juga memiliki rekam jejak yang baik.
 
Publik geram terhadap Benny lantaran salah satu fungsi Kompolnas sebagai pengawas kinerja kepolisian.
 
Namun, ketika diwawancarai pada 12 Juli 2022, Benny menyampaikan empat poin penting kepada publik yakni tidak ada kejanggalan dari tewasnya Brigadir J, ada dugaan tindak pelecehan seksual di rumah dinas Ferdy Sambo, sempat terjadi baku tembak dan Bharada E merupakan juara menembak di Brimob.
 
Belakangan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan Richard baru berwenang memegang senjata pada November 2021.
 
 
Keterangan paling jelas disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo pada 9 Agustus 2022.
 
Kapolri menegaskan, peristiwa di rumah dinas Ferdy Sambo bukan baku tembak. Di sana murni terjadi pembunuhan.
 
Benny pun membantah informasi yang menyebutnya telah menerima sejumlah uang dari Ferdy Sambo agar ikut membela skenario yang telah disiapkan.
 
Ia mengaku hanya pernah bertemu sekali ketika menyangkut pelanggaran kode etik yang dilakukan AKBP Raden Brotoseno.
 
Namun, Benny tidak membantah bila salah satu komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, sempat dihubungi Ferdy Sambo tak lama usai kematian Brigadir J.
 
 
Poengky diminta datang sebelum kasus kematian Brigadir J menjadi sorotan publik.
 
Namun, pengakuan Benny ini berbeda dengan cerita yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD, ketika berbicara dalam program siniar Deddy Corbuzier yang tayang pada Jumat, 12 Agustus 2022 di YouTube.
 
Mahfud di situ bercerita bukan hanya Poengky yang menemui Sambo, Benny pun ikut serta.
 
Mahfud MD pun sampai ikut menegur Benny karena ikut skenario Ferdy Sambo dan menyampaikannya ke publik
Ketika didesak mundur dari posisinya sebagai Ketua Harian Kompolnas, Benny bergeming.
 
 
Menurutnya, atasan dia sebagai ketua harian yaitu Menko Polhukam, tidak pernah memintanya mundur meski ia keliru menyampaikan pernyataan di publik.
 
Benny pun merasa malu karena mengutip pernyataan Kapolres Metro Jaksel non aktif, ia di-bully publik se-Indonesia.
 
Dalam program itu, Benny juga meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat sikap Kompolnas dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
 
Ia menegaskan, tidak memiliki niat sejak awal untuk membohongi publik.
 
Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menegaskan, ia juga adalah korban skenario yang disusun Ferdy Sambo, bahwa telah terjadi baku tembak pada 8 Juli 2022.
 
Benny mengakui jika ketika menyampaikan sikap Kompolnas dalam kasus ini, ia hanya bisa berpatokan pada rilis yang saat itu disampaikan Polres Metro Jakarta Selatan.
 
Menurutnya, cacian publik yang diarahkan kepadanya beberapa waktu terakhir merupakan risiko yang timbul jika keterangannya tidak benar.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah