Transaksi E-commerce Tak Capai Target,Kini BI Pelajari Keberadaan Social Commerce Seperti WhatsApp dan Facebok

- 20 Januari 2023, 09:29 WIB
Transaksi E-commerce Tak Capai Target,Kini BI Pelajari Keberadaan Social Commerce Seperti WhatsApp dan Facebok
Transaksi E-commerce Tak Capai Target,Kini BI Pelajari Keberadaan Social Commerce Seperti WhatsApp dan Facebok /Myriam Jessier /Unsplash
 
 
BERITA KBB - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan social commerce kini menjadi saingan bagi e-commerce. BI tengah mempelajari keberadaan social commerce seperti WhatsApp Business dan Facebook Marketplace.
 
"Sekarang, tren yang cukup menarik itu social commerce. Itu juga sudah mulai menjadi pesaing e-commerce. Jadi, seperti WhatsApp, Instagram, Facebook," ujar Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono, dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis 19 Januari 2023.
 
BI mencatat total transaksi e-commerce tak mencapai target yang dipatok oleh bank sentral, yakni sebesar Rp476,3 triliun. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan target yang dipatok, Rp489 triliun.
 
 
"Sampai hari ini, data sementara, memang kami lihat e-commerce tercapainya sekitar Rp476,3 triliun, dengan volumenya 3.486 juta. Artinya sedikit di bawah target," ujar Doni.
 
Ada beberapa faktor yang diperkirakan membuat transaksi e-commerce tak sesuai target pada tahun lalu, salah satunya adalah berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seiring melandainya kasus COVID-19.
 
"E-commerce ini kan blessing (untung) ya untuk pada saat mobilisasi rendah. Jadi, kami melihat kemungkinan meningkatnya transaksi offline, itu yang menyebabkan e-commerce turun," ujarnya.
 
Faktor lainnya yang sedang diteliti adalah keberadaan pesaing e-commerce, yakni social commerce.
 
"Mungkin ini kaitannya dengan biaya. Saya rasa mungkin jangan-jangan social commerce, kami lagi pelajari apakah biayanya jauh lebih murah," ujar Doni.
 
 
Terlepas dari transaksi yang tidak sesuai target, berdasarkan publikasi IMF pertumbuhan e-commerce di Indonesia merupakan tertinggi di dunia.
 
"Jadi, selama pandemik itu ada dua negara yang perkembangannya itu 50 sampai 60 persen itu hanya Indonesia dan Singapura. Bahkan, China itu di bawah 20 persen. Bahkan kalau mau diambil lagi, Jepang itu di bawah 30 persen. Amerika Serikat itu, di bawah 30 persen juga," urainya.
 
Jadi, dia menegaskan perkembangan e-commerce di Indonesia sudah luar biasa, bahkan diproyeksikan masih bisa tumbuh dua digit.
 
"Kami mengharapkan juga tahun depan akan tetap tumbuh mungkin kita memperkirakan e-commerce masih tumbuh 12 persen dari sisi nominal dan volume mungkin sekitar 17 persen," ujar Doni.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah