Dengan disanderanya pilot tersebut, istri dan anak laki-lakinya saat ini berada dalam masa yang sangat sulit. Susi menyebut, anak perempuannya sudah menjalin kontak dengan istri Mehrtens.
Terkait upaya penyelamatan pilot terbaiknya, Susi mengatakan, banyak ekspatriat yang bekerja di perusahaannya. Dirinya yakin mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantu Phil, sapaan akrabnya.
Apalagi, sebagai seorang yang lama tinggal dan bekerja di Indonesia, Mehrtens dapat berbahasa Indonesia dengan baik. “Ini akan sangat berguna untuknya dalam situasi ini,” ujar Susi seperti dikutip oleh Herald.
Sebelumnya, dalam salah satu video yang diedarkan oleh TPNPB, Mehrtens mengatakan ia bisa disandera untuk selama-lamanya jika TNI tidak angkat kaki dari Papua.
“Militer Papua (TPNPB, red) yang telah menyandera saya demi kemerdekaan Papua, meminta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak, saya akan tetap disandera seumur hidup,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
Terkait hal itu, juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan, pihaknya menyandera pilot Susi Air tersebut untuk kepentingan negosiasi dengan Jakarta.
“Jika Jakarta bersikeras (tidak memberi kemerdekaan Papua Barat, red), pilotnya akan dieksekusi mati. Kami dari manajemen Markas Pusat TPNPB OPM akan mengawasi,” ancamnya.
Sementara Menteri Hukum dan HAM Mahfud MD menyatakan akan memastikan pembebasan Mehrtens menggunakan pendekatan persuasif dengan prioritas pada keselamatannya. Namun ia menyebut tidak menutup kemungkinan menggunakan “cara lain” untuk membebaskan pilot tersebut.***