Baca Juga: Program DP Rendah Hingga Tiket MotoGP Mandalika Gratis, Adira Finance Tawarkan Promo Spesial
Pasalnya, penyusunan data mulai dari layanan primer hingga provinsi menggunakan aplikasi yang berbeda-beda menyebabkan tingkat akurasi kurang tepat dan selalu memerlukan koreksi.
"Jadi yang tadinya menyusun rencana dengan banyak aplikasi, sehingga keluar angka macam-macam, yang satu aplikasi minta keluar data secara bertingkat dari puskesmas ke dinas kesehatan dan seterusnya," ujarnya.
Menurutnya, transformasi kesehatan yang akan dilakukan dengan menggunakan one account number dari data Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai rekaman data dalam sistem kesehatan.
"Sekarang dengan one account number (SatuSehat) diproses dari entry number langsung ke pusat data nasional. Sehingga bisa melihat kesamaan data, yang semula berjenjang dan ada potensi perubahan data, menjadi lebih seragam," ujarnya
Harapannya melalui aplikasi ini, dapat memudahkan masyarakat untuk berobat ke fasilitas kesehatan terdekat tanpa repot-repot memasukkan data kembali. Karena, data lama sudah tersimpan di sistem aplikasi. Para dokter pun juga dapat langsung mengecek riwayat penggunaan obat, perawatan, dan sebagainya.
Adanya perubahan yang signifikan ini bisa menghemat waktu dan juga mengurangi penggunaan dokumen atau paperless demi layanan yang lebih baik.
Di sisi lain, Kemenkes juga sudah melakukan konsultasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terhadap perlindungan data pribadi masyarakat. Hal tersebut juga sangat didukung oleh BSSN guna memusatkan seluruh pelayan hanya dalam satu aplikasi.