Pada tahun 1912, Ernest Douwes Dekker atau nantinya dikenal dengan Danudirja Setiabudhi, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara mendirikan Indische Partij.
Di tahun yang sama, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam yang berkembang menjadi organisasi politik. Selain itu, K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 18 November 1912 di Jakarta.
Bulan November 1913, Suwardi Suryaningrat juga mendirikan Komite Boemi Poetera, yang melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda.
Baca Juga: Daftar Rating Acara TV Rabu 17 Mei 2023, Takdir Cinta yang Kupilih Sukses Libas Cinta Setelah Cinta
Kritikan itu salah satunya dituangkan dalam tulisan Suwardi berjudul “Seandainya Saya Seorang Belanda”, yang mengakibatkan dirinya dibuang oleh pemerintah kolonial.
Dekade 1920, muncul Partai Komunis Indonesia (PKI), yang pada awal pendiriannya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. PKI sempat melancarkan pemberontakan terhadap Belanda pada 1926, dan berhasil dipadamkan pemerintah kolonial.