Pertamina Usulkan Pertalite Ditingkatkan Jadi Pertamax Green 92, Benarkah?

- 2 September 2023, 18:44 WIB
Hapus Pertalite, Pertamina Akan Jual Jenis-jenis BBM Ini, Apa Saja dan Berapa Harganya?
Hapus Pertalite, Pertamina Akan Jual Jenis-jenis BBM Ini, Apa Saja dan Berapa Harganya? /dok/pertamina
 

BERITA KBB - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merespons usulan PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan kadar oktan BBM subsidi RON 90 atau Pertalite menjadi RON 92.

 
Peningkatan RON pada produk Pertalite menjadi setara Pertamax dilakukan dengan mencampur Pertalite dan etanol 7 persen sehingga menjadi Pertamax Green 92.
 
Arifin mengatakan, pada intinya saat ini sedang didorong tersedianya jenis BBM ramah lingkungan. Jadi, dengan peningkatan oktan Pertalite menjadi RON 92 maka akan semakin bagus.
 
 
"Ini kan gini ya, mau cari jenis BBM yang ramah lingkungan kan. Kalau oktan numbernya makin tinggi kan makin bagus," ujar Arifin.
 
Arifin menekankan bahwa BBM yang ramah lingkungan bisa mengurangi gas pencemar seperti nitrogen oksida (NOx) dan sulfur oksida (SOx). Menurut dia, rencana tersebut masih dikaji.
 
Walaupun tiap kendaraan mungkin hanya sedikit mengeluarkan gas pencemar, tapi mengingat banyaknya kendaraan di Indonesia, jika diakumulasi jumlah gas pencemar yang dihasilkan menjadi banyak.
 
"Nah, kemudian sekarang kita harus juga bisa membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya emisi ini lho," sebut Arifin.
 
Mengingat Pertalite merupakan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) alias BBM bersubsidi, maka Pertamax Green 92 yang asalnya dari Pertalite diusulkan ditetap disubsidi.
 
 
Mengenai itu, Arifin mengatakan belum ada pertimbangan ke arah sana. Terlebih, ongkos produksi Pertamax Green 92 akan lebih mahal dibandingkan Pertalite.
 
"(Kalau Pertalite pakai etanol biayanya) naik, siapa yang mau bayar?" ujar Arifin.
 
Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati memaparkan rencana mengganti Pertalite dengan Pertamax Green 92 baru kajian di internal perusahaan terkait Program Langit Biru Tahap 2.
 
Kajian tersebut, kata Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik. Sebab, bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi akan semakin ramah lingkungan.
 
“Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan,” ujar Nicke.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x