Sebagian Indonesia Alami Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Masyarakat Jawa Bali Nusa Tenggara Diimbau Waspada

Berita KBB - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia selama 7 hari ke depan, dalam kurun waktu 22-28 September 2023. 

Menurut laporan peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG Kamis 21 September 2023, dalam waktu sepekan ke depan, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatra bagian utara dan tengah, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian tengah, Papua Barat, dan Papua.

Dalam laporan tersebut, BMKG melaporkan bahwa sirkulasi siklonik terpantau di Laut Sulu selatan Filipina dan di Samudra Pasifik timur Filipina.

 

Sirkulasi siklonik ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin memanjang dari Laut Sulu hingga Laut Sulawesi, dari perairan Kepulauan Sangihe-Talaud hingga Laut Sulu, dan dari Samudera Pasifik utara Papua Barat.

Di samping itu, daerah konvergensi serupa juga terpantau memanjang dari Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat dan dari Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tengah. Daerah konvergensi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan di atas, BMKG memperkirakan hujan sedang hingga lebat selama 7 hari ke depan terjadi di provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Papua Barat,dan Papua.

Maka dari itu, bagi masyarakat yang tinggal di provinsi-provinsi tersebut agar waspada terhadap gejala cuaca ekstrem yang timbul berupa hujan lebat, hujan es atau angin puting beliung, serta dampak yang ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin.

 

Baca Juga: Sinopsis Daftar Pemain Bidadari Cinta Jaka Tarub Jumat 22 September 2023 Pukul 14.45 WIB

Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan lebat hingga sedang selama 7 hari ke depan, tepatnya pada kurun 22-28 September 2023. Perlu dicatat bahwa informasi ini bersifat prakiraan, sehingga cuaca yang timbul bisa saja berbeda.