G30S/PKI: Sebuah Kontroversi Sejarah di Indonesia, Apa Itu G30SPKI?

- 26 September 2023, 17:08 WIB
G30S/PKI: Sebuah Kontroversi Sejarah di Indonesia
G30S/PKI: Sebuah Kontroversi Sejarah di Indonesia /Tangkapan layar Instagram @langitrtv

BERITA KBB - G30S/PKI adalah upaya kudeta yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965, di Indonesia. Sebuah kelompok tentara, dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung Syamsuri, menculik dan membunuh enam jenderal tinggi dan satu perwira junior, dan membuang mayat mereka ke dalam sebuah sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kelompok ini mengklaim sebagai faksi dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang ingin melindungi Presiden Sukarno dari rencana kudeta oleh dewan jenderal yang berencana menjatuhkannya. Kelompok ini juga mengumumkan pembentukan Dewan Revolusioner dan mendeklarasikan darurat militer di Jakarta.

 

Namun, upaya kudeta ini dengan cepat dipatahkan oleh Mayor Jenderal Suharto, komandan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), yang mengambil alih kendali tentara dan ibu kota. Suharto menuduh Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang di balik upaya kudeta, dan melancarkan pembersihan anti-komunis besar-besaran yang mengakibatkan kematian ratusan ribu orang, sebagian besar anggota dan simpatisan PKI. Suharto juga menggeser Sukarno dan secara bertahap merebut kekuasaan hingga menjadi presiden pada tahun 1967, membuka era Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun.

 

Mengapa G30S/PKI kontroversial?

G30S/PKI adalah salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah Indonesia, karena masih banyak pertanyaan dan penafsiran yang berbeda tentang penyebab, pelaku, dan akibatnya. Beberapa isu utama yang telah diperdebatkan adalah:

Siapa sebenarnya dalang di balik upaya kudeta? Apakah PKI, Sukarno, Suharto, atau pihak lain?

Apa motif dan tujuan dari upaya kudeta? Apakah untuk mendirikan rezim komunis, untuk mencegah kudeta militer terhadap Sukarno, atau untuk menciptakan alasan bagi Soeharto untuk naik ke tampuk kekuasaan?

Bagaimana pembersihan anti-komunis berlangsung? Apakah itu merupakan ekspresi spontan dari kemarahan rakyat terhadap PKI, atau kampanye sistematis yang diatur oleh Suharto dan sekutunya?

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x