BERITA KBB - Afghanistan baru saja mengalami gempa bumi bermagnitudo 6,3 yang menewaskan lebih dari 2.400 orang dan melukai lebih dari 2.000 orang lainnya pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Gempa tersebut merupakan salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara tersebut dalam dua dekade terakhir. Selain korban jiwa, gempa bumi juga merusak atau menghancurkan lebih dari 1.300 rumah, serta infrastruktur dan fasilitas publik lainnya.
Gempa bumi ini menambah penderitaan rakyat Afghanistan yang sudah menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik bersenjata, kemiskinan, kelaparan, dan pandemi Covid-19. Menurut PBB, sekitar 18 juta orang di Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak, atau setara dengan setengah dari populasi negara itu.
Namun, situasi politik di Afghanistan juga menjadi hambatan bagi upaya bantuan kemanusiaan. Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, banyak negara dan organisasi internasional yang menarik atau mengurangi dukungan mereka kepada Afghanistan. Beberapa negara bahkan memberlakukan sanksi ekonomi dan politik terhadap rezim Taliban, yang dianggap sebagai kelompok teroris dan pelanggar hak asasi manusia.
Apakah hal ini berarti bahwa Afghanistan tidak akan mendapat bantuan internasional untuk mengatasi dampak gempa bumi? Tidak sepenuhnya. Meskipun ada ketegangan dan kecurigaan antara Taliban dan komunitas internasional, masih ada beberapa negara dan lembaga yang bersedia memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan.
Salah satunya adalah PBB, yang telah mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bantuan darurat senilai 20 juta dolar AS untuk membantu korban gempa bumi di Afghanistan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa PBB akan terus bekerja sama dengan pemerintah Afghanistan dan mitra kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh rakyat Afghanistan.