Gempa Bumi di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 2.400 Orang, Ini Penyebab dan Dampaknya

- 9 Oktober 2023, 10:07 WIB
Gempa bumi di Afghanistan merupakan salah satu gempa bumi paling mematikan di dunia pada tahun ini.
Gempa bumi di Afghanistan merupakan salah satu gempa bumi paling mematikan di dunia pada tahun ini. /Reuters.com

 

 

BERITA KBB - Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 yang mengguncang Afghanistan pada Sabtu, 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 2.400 korban tewas, menurut pemerintah Taliban yang menguasai negara tersebut. Gempa ini merupakan salah satu gempa paling mematikan yang melanda Afghanistan dalam dua dekade terakhir. Apa penyebab dan dampak dari gempa bumi di Afghanistan ini?

Penyebab Gempa Bumi di Afghanistan

Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bumi di Afghanistan terjadi akibat aktivitas tektonik di zona subduksi antara lempeng Eurasia dan India. Lempeng India bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 4,5 centimeter per tahun dan menyelusup di bawah lempeng Eurasia, menciptakan tekanan yang dapat memicu gempa bumi.

 Baca Juga: Pemprov Jabar Tegaskan Diskusi Politik Tak Boleh Dilakukan di Gedung Pemerintah

Zona subduksi ini membentang dari Pakistan hingga Tajikistan, melintasi Afghanistan dan Iran. Daerah ini sering mengalami gempa bumi besar, seperti gempa bumi Kashmir tahun 2005 yang menewaskan lebih dari 80.000 orang2 dan gempa bumi Bam tahun 2003 di Iran yang menewaskan lebih dari 26.000 orang3.

 

Gempa bumi di Afghanistan terjadi pada kedalaman sekitar 210 kilometer, yang termasuk dalam kategori gempa bumi dalam. Gempa bumi dalam cenderung lebih merusak daripada gempa bumi dangkal karena energinya lebih terkonsentrasi dan dapat menyebar ke daerah yang lebih luas.

 

Dampak Gempa Bumi di Afghanistan

Gempa bumi di Afghanistan berpusat di daerah terpencil, 30 kilometer barat laut ibu kota Provinsi Herat. Gempa ini diikuti oleh delapan gempa susulan yang kuat, yang mengguncang daerah tersebut selama lebih dari lima jam. Gempa ini merobohkan rumah-rumah di pedesaan dan membuat penduduk kota panik dan turun ke jalan.

 

Juru bicara pemerintah Taliban, Zabihullah Mujahid, mengumumkan pada Minggu, 8 Oktober 2023 bahwa 2.053 orang tewas di 13 desa akibat gempa bumi. Selain itu, 1.240 orang luka-luka dan 1.320 rumah hancur total. Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena banyak orang masih hilang atau terperangkap di bawah puing-puing.

 Baca Juga: Prediksi Cuaca 8-9 Oktober 2023: Jawa Barat dan Banten Berpeluang Hujan, 2 Provinsi Diterpa Angin Kencang

Tim penyelamat berusaha mencari korban yang selamat di antara reruntuhan desa-desa yang hancur. Namun, mereka menghadapi kesulitan karena kurangnya peralatan, sarana transportasi, dan komunikasi. Selain itu, cuaca buruk dan kondisi keamanan yang tidak stabil juga menghambat upaya penyelamatan.

 

Pemerintah Taliban telah meminta bantuan dari masyarakat internasional untuk mengatasi dampak gempa bumi. Beberapa negara dan organisasi telah menawarkan atau memberikan bantuan kemanusiaan, seperti Pakistan, Iran, Turki, Qatar, Uni Emirat Arab, Palang Merah Internasional, dan PBB. Namun, masih ada kekhawatiran tentang akses dan distribusi bantuan di tengah situasi politik dan ekonomi yang sulit di Afghanistan pasca-pengambilalihan Taliban.

 

Gempa bumi di Afghanistan merupakan bencana alam yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan besar. Gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik di zona subduksi antara lempeng Eurasia dan India. Gempa ini juga menambah beban bagi rakyat Afghanistan yang sedang menghadapi krisis akibat perubahan rezim dan sanksi internasional.***

 



Editor: Siti Mujiati

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah