Waspada Fenomena Lalina, Ini yang Harus Kita Lakukan

- 11 Oktober 2020, 14:39 WIB
Ilustrasi cuaca buruk.
Ilustrasi cuaca buruk. /PEXELS/Josh Sorenson

BERITA KBB – Fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan kesiapsiagaan tidak hanya pada tingkat provinsi tetapi hingga tingkat kecamatan, kelurahan atau desa, dan bahkan keluarga.
 
Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, saat melakukan diskusi menyikapi fenomena La Lina melalui media virtual pada Minggu 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Hore! Anies Izinkan Warga Makan di Restoran dan Nonton Bioskop, Ini Syaratnya!

Lilik meminta, pastikan tempat evakuasi sementara dapat digunakan, setiap daerah rawan bencana miliki tempat evakuasi sementara.

Pihaknya meminta aparat desa untuk mengidentifikasi bangunan aman yang dapat digunakan sebagai shelter sementara, seperti rumah warga, kantor desa atau pun sekolah. Ia mengatakan,”Jangan sampai tempat evakuasi menjadi kluster baru Covid-19.”
 
Kedua, pastikan masyarakat yang terpapar mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan. Ia mengingatkan protokol Kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Baca Juga: Kebijakan Rem Darurat PSBB Menurunkan Tingkat Kematian Akibat Covid-19 di Jakarta

Apabila saat evakuasi tidak dimungkinkan untuk menerapkan protokol Kesehatan, dengan pertimbangan keselamatan, selanjutnya protokol harus diterapkan dengan ketat.
 
“Kita harus memastikan masyarakat untuk mengetahui apa yang harus dilakukan apabila ada info dari BMKG,” pesannya.
 
Hal tersebut terkait dengan penyampaian informasi yang diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat kabupaten dan kota kepada pihak kecamatan dan selanjutnya di tingkat desa.
 

Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta Dimulai 12 Oktober, Anies: Jangan Sampai Tarik Rem Darurat Lagi

“Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti,” kata Lilik.
 
Lilik mengatakan, gunakan bahasa yang mudah dipahami untuk menerjemahkan informasi cuaca sehingga pesan sampai pemangku kepentingan di tingkat kecamatan maupun masyarakat.
 
Beberapa kanal informasi dapat diakses oleh aparat kecamatan, kelurahan dan desa, bahkan di tingkat keluarga dengan beberapa kanal, seperti teknologi informasi dari BNPB dan BMKG. BNPB memiliki InaRISK dan juga Katalog Desa Rawa Bencana yang dapat diakses semua pihak, kemudian BMKG memiliki aplikasi Info BMKG yang dapat menginformasikan kondisi cuaca hingga tingkat kecamatan.
 

Baca Juga: LIVE STREAMING dan sinopsis Chandragupta Maurya Episode 26, Minggu pukul 16.30 WIB, ada kejutan lagi

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x