BERITA KBB - Pembakaran Halte transJakarta di kawasan Sarinah menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta diduga ada dalang dibaliknya.
Begitu yang disampaikan Deputi VII Bada Intelejen Negara Wawan Purwanto, saat dihubungi Najwa Shihab dalam program Mata Najwa, Rabu 4 November 2020.
Wawan mengatakan, pembakaran Halte yang terjadi pada saat demo mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja merupakan by design. Menurutnya, jika terjadi perusakan maka sudah masuk keranah tindak pidana.
Baca Juga: Rekaman Video CCTVnya Dipermasalahkan, Najwa Sindir Balik Dewi Tanjung Dengan Cerdas
Baca Juga: Akibat Pertumbuhan Kuartal III 2020 Tumbuh Minus 3,49 Persen, Indonesia Resmi Resesi
Wawan menyampaikan, bahwa pihaknya juga sedang mencari bukti-bukti kuat terkait orang-orang yang melakukan perusakan dan sedang melakukan olah TKP.
Saat ditanya soal dalang yang berkepentingan untuk membuat rusuh pada demo tersebut, Wawan menyebut bahwa kelompok Anarko yang membuat kerusuhan tersebut.
Menurutnya, dugaannya terhadap kelompok Anarko sudah sejak awal sudah melakukan pergerakan yang masih dengan pelemparan molotof.
Baca Juga: Duh, Sedih Lihat Kondisi Pantai Pangandaran, Susi Pudjiastuti: Wisata Kembali, Sampah Kembali
Baca Juga: Demo Tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja, Dosen di Makasar Menjadi Korban Salah Tangkap dan Pemukulan
Bukan cuma itu saja, ia menyebut, dengan menutupi identitas diri mereka dengan topi dan masker serta upaya untuk menghindari dari sorotan CCTV.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lokataru Hais Azhar mengatakan, bahwa ia tak yakin dengan orang-orang yang melakukan pembakaran adalah pihak anarko.
Karena menurutnya, dia tak pernah melihat anggota atau orang - orang anarko memiliki bentuk badan yang berisi, bahkan lebih cenderung kurus.
Baca Juga: 'Seseorang' yang Menelepon dr Tirta Ternyata Sudah Diketahui Istri Jerinx, Nora Bahkan Bilang Begini
Baca Juga: Ini Foto-Foto Kebersamaan Sang Pemeran Al Ikatan Cinta RCTI, Arya Saloka Bersama Putri Anne, Istriny
Haris menyampaikan, bahwa ia keberatan atas narasi yang dibangun oleh salah satu pimpinan daerah yang marah-marah para pendemo yang seolah-olah bahwa pelaku perusakan adalah dari pihak demonstran.
Ia menyimpulkan, bahwa cara-cara tersebut adalah salah satu cara untuk menuduh bahwa pelaku kerusuhan atas demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja adalah mahasiswa.***