Network
Berita KBB - Riyad Mahrez menolak dengan tegas desas-desus yang mengaitkannya dengan Mikel Arteta dan Arsenal. Ia berharap untuk tetap di Manchester City selama sisa karirnya.
Meskipun Pep Guardiola telah mempertimbangkan untuk menjual pemain Aljazair itu.
Mikel Arteta telah melatih Riyad Mahrez selama satu setengah musim sebelum bergabung dengan Arsenal.
Riyad Mahrez telah dikaitkan dengan Arsenal sebelum memilih untuk bergabung dengan Manchester City.
Sekarang pemain sayap itu menolak untuk pergi karena dia ingin mengakhiri karirnya di Manchester City.
Riyad Mahrez menepis anggapan bahwa dia mungkin tertarik untuk pindah ke Arsenal di musim panas dan mengatakan dia ingin mengakhiri karirnya di Manchester City.
Pemain sayap Manchester City itu bekerja sama dengan Mikel Arteta ketika pemain asal Spanyol itu berada di Etihad sebagai asisten Pep Guardiola, sebelum memutuskan pindah ke Emirates.
Meyakinkan Riyad Mahrez untuk melakukan langkah yang sama ke London dan akan menjadi pembelian besar bagi The Gunners di tengah laporan bahwa Guardiola bersedia menjual pemain berusia 30 tahun itu bersama dengan bintang top lainnya.
Baca Juga: Cara Berlangganan Mola TV untuk Nonton 51 Pertandingan Piala Euro 2021, Hanya Rp25 Ribu Sebulan
Namun, pemain Aljazair itu mengatakan kepada DZ Sport setelah bermain dan mencetak gol kemenangan 1-0 negaranya atas Mali pada hari Minggu.
"Tidak ada apa-apa tentang diri saya.
Saya baik-baik saja di Manchester. Saya akan tinggal, insya Allah. Saya belum tahu bagaimana situasi saya nantinya, tetapi saya senang di City - dan mereka adalah klub yang saya inginkan."
“Orang-orang telah berbicara tentang saya mengakhiri karir saya dengan Marseille, tetapi itu bukan sesuatu yang saya pikirkan."
"Saya ingin mengakhiri karir saya di Inggris, bersama City," ungkap Riyad Mahrez.
Dia adalah bagian dari tim yang memenangkan Liga Premier dan Piala EFL dan mencetak 14 gol dalam 48 pertandingan di semua kompetisi, termasuk satu gol melawan Borussia Dortmund dan tiga gol di kedua leg semifinal Liga Champions melawan Paris Saint-Germain, meskipun kompetisi berakhir dengan sangat mengecewakan bagi pasukan Guardiola dengan kekalahan 1-0 di final dari Chelsea.***
