Meski demikian, kata Setiawan, atlet diberi kebebasan memilih dalam proses kepulangan. Seperti Dhea yang memilih pulang sendiri dari Bandung ke rumahnya di Ciamis.
"Semua kepulangan sudah difasilitasi oleh KONI. Dari Jayapura-Jakarta, dan Jakarta-Bandung. Untuk selanjutnya pulang ke masing-masing daerah," katanya.
"Awalnya, Dhea akan pulang ke Ciamis dengan pamannya dari Bandung. Ternyata tidak jadi. Dhea kemudian memutuskan pulang dengan bus bersama ibunya," imbuhnya.
Selain itu, Setiawan pun menuturkan bahwa pihaknya memperhatikan kesehatan dan keamanan Kontingen PON Jabar dari penularan COVID-19. Selain menjamin sarana prasarana penunjang protokol kesehatan (prokes), pengetesan juga dilakukan secara rutin.
Baca Juga: Akhiri Paceklik 50 Tahun, Tim Polo Air Putra Jabar Raih Emas PON XX Papua
Pemda Provinsi Jabar turut mengirim tim kesehatan khusus untuk melakukan tes COVID-19. Kontingen PON Jabar pun mendapatkan banyak bekal, seperti vitamin dan sarana penunjang prokes.
"Seminggu sebelum PON, Tim Labkes Jabar sudah stand by di Papua. Kami ingin mengetes sendiri. Jadi di luar tim kesehatan pertandingan, kita ada tim kesehatan khusus untuk COVID-19," ucapnya.
Menurut Setiawan, aktivitas kontingen Jabar dibatasi untuk memberikan keamanan dari penularan COVID-19. Fasilitas Kontingen PON Jabar pun sangat diperhatikan selama berada di Papua.
Baca Juga: Kunjungan Kerja Gubernur Jabar ke Sorong, Papua Barat. Jajaki Kerjasama dan Hadiri Pembukaan PON