Network
BERITA KBB - Pengenalan tujuh calon Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Bumi Pancasona Sport Club, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, berlangsung santai, Senin 6 Juni 2022.
Bahkan para kandidat ketua induk organisasi olahraga di KBB ini, terlihat akrab membuat suasana mencair.
Tak ada kesan "memanas" sekalipun Musorkablub KONI KBB dengan agenda utama pemilihan Ketua KONI ini sempat tiga kali mengalami penundaan.
Baca Juga: Profil Ricky Harun Yang di Angkat Menjadi Komisaris Independen PT. HK Metals Utama Tbk
Seperti diketahui ketujuh calon itu adalah Sonya Fatmala, Agus Mulya Sutanto, H Kusna, Pieter Tjuandis, Yakub Anwar Lewi, dan Muhamad Firja.
Dan dari ketujuh calon tersebut, Agus Mulya Sutanto paling berpeluang menjadi Ketum KBB. Hal ini melihat dari banyaknya dukungan terhadap dirinya.
Pengenalan kandidat Ketua Umum KONI KBB dihadiri Kepala Dispora KBB Ludo Awaludin, Wakil Ketua DPRD KBB Ida Widaningsih, Ketua Komisi 4 DPRD KBB Bagja, caretaker Ketua KONI KBB Agus Selide, para ketua Pengcab, dan sejumlah insan olahraga.
Caretaker Ketua KONI KBB, Agus Sadeli mengatakan, melalui pengenalan dari masing-masing calon bisa menjadikan dasar bagi pengcab untuk menentukan pilihan.
"Dari pemaparan setiap calon bisa terlihat kapasitas sesungguhnya. Tentunya ini baik bagi para pemegang hak pilih untuk nanti menentukan calon yang akan dipilih," kata Agus.
Dari tujuh calon Ketua Umum KONI KBB diprediksi akan ada dua kandidat yang bersaing ketat. Yakni Sonya Fatmala dan Agus Mulya Sutanto yang memiliki pendukung cukup banyak.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan MSC 2022 Mobile Legends Babak Group Stage Hari Kedua, Minggu, 12 Juni 2022
Meskipun bisa saja muncul kuda hitam, namun jika melihat konstalasi kemungkinan calon ketua yang lain akan melebur mendukung salah satu di antara Sonya dan Agus Mulya.
Dalam pemaparannya, Agus Mulya Sutanto bertekad membawa perubahan di dalam tubuh KONI KBB. Sebab selama ini KONI KBB sangat identik dengan politik kekuasaan.
Untuk bisa menuju kondisi seperti itu maka paradigma KONI KBB dan para pengurus cabor dibawahnya harus mau berubah.
“Harus berani memilih figur yang bersih dan belum terkontaminasi. Serta yang urusan dalam hidupnya sudah ‘selesai’, sehingga jabatan ketua KONI bukan untuk mencari uang. Sekarang sejatinya bagi saya untuk mengabdi dan berkontribusi kepada masyarakat,” kata Agus.
Dirinya menilai, politik kekuasaan di tubuh KONI KBB harus diubah. Kepengurusan yang profesional pastinya tetap akan dekat dengan pemerintah, sebab terkait anggaran sudah pasti KONI itu akan diperhatikan pemerintah karena amanat undang-undang.
"Tinggal bagaimana penguatan dengan memanfaatkan jaringan untuk bisa mendatangkan sponsor diluar anggaran pemerintah,” tuturnya.
Berdasarkan hasil undian nomor urut, kandidat yang pertama menyampaikan sejumlah rencana singkat ke depan KONI KBB adalah Sonya Fatmala.
Istri Plt. Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan ini menyoroti persoalan transaksi jual beli atlet yang terjadi selama ini.
"Sangat disayangkan, atlet berprestasi KBB malah dijual atau pindah memperkuat daerah lain. Sebaliknya, kita malah membeli atlet yang kurang berprestasi. Hal-hal inilah yang mesti dicegah,' kata Sonya.
Ditambahkannya, jika dirinya mendapat amanah menjadi Ketua Umum KONI KBB akan lebih fokus mencetak atlet berkualitas ketimbang membeli atlet.
"KBB ini gudangnya atlet, tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi mereka. Salah satunya ya dengan mendatangkan pelatih profesional dan berkualitas untuk mencetak atlet-atlet berprestasi," tuturnya.***
