Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni Pertanyakan Penggunaan Gas Air Mata : Usut dan Copot Siapapun Itu

- 2 Oktober 2022, 22:37 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Foto: DPR)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Foto: DPR) /



BERITA KBB- Dunia sepak bola Indonesia tengah diliputi duka mendalam atas meninggalanya ratusan supporter dalam laga Arema vs Persebaya Sabtu 1 Oktober 2022.

Peristiwa paling memilukan ini, menjadi insiden terbesar dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Korban mencapai angka ratusan, membuat masyarakat Indonesia mempertanyakan etika penonton dalam menerima kekalahan.

Diawali dengan aksi protes tidak menerima kekalahan dari oknum supporter Arema, mereka lantas turun ke lapang. Saat itu masih bisa di halau aparat karena tidak terlalu riuh yang maju ke lapang.

Baca Juga: Arema FC Melawan Persebaya Malam Hari di Stadion Kanjuruhan Keputusan PT LIB, Polisi Sudah Usul Digelar Sore

Akan tetapi, muncul lebih banyak oknum supporter lain yang turun dari berbagai sudut tribun untuk menumpahkan rasa kecewa atas kekalahan ini.

Hingga akhirnya kerusuhan tak bisa dilerai dan aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke stadion. Ini yang menjadi semakin sesak di stadion.

Para penonton mencoba untuk keluar dari stadion namun akibat saling berdesakan dan banyak yang pingsan, membuat kebanyakan penonton terinjak-injak. 

Baca Juga: Terungkap, Sosok Ini Beberkan Kronologi KDRT ke Lesti Kejora, Sebut Rizky Billar Emosi Tak Terkendali

Saat itu terlihat para wanita dan anak-anak menjerit kesakitan, menangis dengan luka di tubuhnya. Hingga akhirnya diantara mereka meninggal dunia dalam proses perawatan di Rumah Sakit.

Penggunaan gas air mata menjadi pelanggaran aturan FIFA Stadium Safety and Security Regulation pasal 19 yang menyebutkan bahwa penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa dalam stadion.

Ini juga sangat amat disayangkan dan menjadi pertanyaan besar Ahmad Sahroni terkait penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian.

"Sedih malem liat keadaan td malam..kenapa melakukan cara itu??? Kenapa??  Siapapun yg bertindak di lapangan harus di periksa...harus segera di COPOT...Siapapun...," Tulisnya di instagram.

Baca Juga: Kapolda Jabar Larang Bobotoh Untuk Datang Ke Stadion GBLA, Ribuan Aparat Polisi Berjaga

Bahkan hingga kini korban meninggal dan sedang menjalani perawatan terus bertambah. Peristiwa ini menjadi yang terbesar dalam dunia sepak bola tanah air.***

 


 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah