Begini Kerugian jika Liga 1 Bergulir Januari 2020 dengan Format Dua Wilayah

- 17 Oktober 2020, 08:26 WIB
Pelatih PERSIB, Robert Rene Alberts, menyarankan agar mempertimbangkan format  lanjutan Liga 1  lebih matang./Istimewa/BERITA KBB
Pelatih PERSIB, Robert Rene Alberts, menyarankan agar mempertimbangkan format lanjutan Liga 1 lebih matang./Istimewa/BERITA KBB /

BERITA KBB - Nasib Liga 1 -2020 sudah mulai terjawab. Kabar yang terus bergulir, tetap tidak mendapat izin pihak kepolisian untuk digelar  tahun ini.

Alasannya, untuk masa sekarang ini situasi yang tak memungkinkan. Pasalnya, pihak kepolisian dalam posisi super sibuk.

Selain keterlibatannya membantu Gugus Tugas dalam menangani penyebaran Covid-19, mengantisipasi gelombang demontrasi  yang terjadi akhir - akhir ini, juga dihadapkan pada  pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)  berbagai daerah di bulan ke-12, tahun ini.

Karena itu, nasib Liga 1-2020 pun, disebut - sebut molor ke tahun 2021 tepatnya 1 Januari, mendatang.

Selain itu, format kompetisi pun  bakal mengalami perubahan menjadi dua wilayah.

Format dua wilayah diterapkan karena untuk mengejar waktu yang sangat sempit dimana kompetisi harus rampung dua sampai tiga bulan setelah mengalami penundaan yang sangat panjang.

Idealkah jika Liga 1 dilanjut pada Januari 2020 dengan sistem dua wilayah?

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mencoba menganalisis jika hal itu betul-betul direalisasikan.

Menurutnya, jika  Liga 1 digelar pada Januari 2021 dengam format dua wilayah akan lebih banyak kerugiannya dibanding keuntungannya.

Karenanya, pelatih berdarah Belanda itu, menyarankan agar para pengambil keputusan mengkaji dan mempertimbangkannya lebih dalam.
.
"Perubahan sistem kompetisi akan berpengaruh pada apa yang sudah didapatkan dari yang sudah dijalankan. Seperti contohnya PERSIB yang sudah meraih nilai tertinggi dari tiga laga yang sudah dimainkan sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19," kata Robert menegaskan di situs resmi PERSIB, persib.co.id, Kamis, 15 Oktober 2020.

Bagi PERSIB ujar Robert tentu saja akan berdampak. Apabila liga tetap digelar pada Januari 2020, maka mau tak mau harus mengubah program.

"Saya kira banyak hal yang harus dipikirkan. Tapi, itu bagus. Semua orang bisa fokus kepada liga walau dimulai dengan sistem berbeda. Ini harus dipertimbagkan karena PERSIB tim yang mempimpin klasemen. Bila liga dimulai dengan format baru, tentunya akan berubah," katanya menambahkan.

Robert sendiri mengaku tidak terpaku kepada wacana - wacana yang berkembang saat ini.

Mantan pelatih Arema FC dan PSM Makassar ini tetap akan menjalankan programnya sesuai dengan target awal.

"Kita akan lihat bagaimana keputusan selanjutnya. Apa yang akan  terjadi bila liga dimulai di Januari. Namun,  kami tetap akan fokus pada latihan dan jadwal yang semula, terpenting buat pemain bagaimana caranya agar  tetap terjaga kebugaran dan fisiknya," ucapnya. ***

Editor: Arief NK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah