Inspiratif, Kisah Nu’man Sabit Wisudawan Tunanetra Peraih Beasiswa Hafidz 30 Juz di Unisba

- 4 Maret 2024, 05:39 WIB
Nu’man Tsabit yang memiliki keterbatas dalam penglihatan sebagai penyandang tunanetra merupakan lulusan dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Unisba yang memperoleh beasiswa hafidz 30 juz dari Unisba.
Nu’man Tsabit yang memiliki keterbatas dalam penglihatan sebagai penyandang tunanetra merupakan lulusan dari Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Unisba yang memperoleh beasiswa hafidz 30 juz dari Unisba. /istimewa/

Nu’man yang merupakan anak kedua dari enam bersaudara ini mengaku pada awalnya tidak akan mengambil beasiswa hafidz di Unisba, namun karena saran dari salah satu dosen FEB Unisba, maka Nu’man memutuskan mengambil beasiswa tersebut.

Pria kelahiran 05 Mei 1995 ini mengungkapkan bahwa sebagai tunanetra bisa mengenyam suatu perkuliahan itu merupakan suatu kebanggaan dan tantangan.

Baca Juga: Ada Puluhan Perusahaan dan Ribuan Lowongan Kerja di Unisba Career Expo 2024

Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah sempat tersesat dan labas melewati kampus Unisba saat menggunakan angkot menuju kampus.

“Sempet labas sampai ke ITB, jadi Baltos juga terlewat. Kemudian saya jalan kaki ke kampus. Ini pun bukan sekali dua kali saja, tapi sering. Sering salah naik angkot tapi Alhamdulillah teman dan dosen sangat baik dan pengertian jadi mereka sering juga mengingatkan dan membantu terutama ketika saat berada di lingkungan kampus,” tuturnya.

Menurut Nu’man, minimnya fasilitas aksesibilitas di Unisba bagi tunanetra bukan menjadi kendala dalam menempuh studi di Unisba.

Baca Juga: Pengabdian Kepada Masyarakat, Mahasiswa Unisba Deteksi Stunting Melalui Pemdampingan Anthropometri

Namun, keramahan dari dosen, tenaga kependidikan, serta teman-temannya menyenangkanlah yang membuat perkuliahan menjadi nyaman dan banyak terbantu.

Nu’man juga menambahkan, para dosen di Prodi Pendidikan Agama Islam selalu memberikan kemudahan dan pengertian kepadanya dalam berkuliah, salah satunya memberikan kesempatan mengerjakan tugas dengan mengetik menggunakan laptop.

"Selama ini ada dosen yang selalu memberikan pengertian, misal ketika memberikan tugas dengan tulis tangan, saya bisa diganti dengan mengetik karena saya menggunakan laptop yang berbasis audio. Jadi untuk hal semacam tugas-tugas itu tidak terlalu menyulitkan,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x