Keren, Koperasi Al Kautsar Bandung Ciptakan HEPA Filter

21 September 2022, 13:48 WIB
/

BERITA KBB - Ada yang berbeda dengan Koperasi Al Kautsar. Koperasi yang biasanya identik dengan simpan pinjam dan jual beli kebutuhan pokok, tapi kali ini Al Kautsar menciptakan inovasinya sendiri.

Bermula dari pandemi Covid-19 yang mengguncangkan seluruh lini kehidupan, terlebih dari sisi kesehatan, Ketua Koperasi Produsen Syariah Al Kautsar, Junaedi menceritakan tentang koperasinya memproduksi barang elektronik dari rumahan.

Koperasi Al Kautsar awalnya merupakan koperasi konsumen berbasis syariah yang berdiri tahun 2020. Koperasi ini menggabungkan koperasi-koperasi tingkat RT yang sudah terbentuk sejak 2002. Hingga saat ini, 241 anggota telah bergabung di dalamnya.

Baca Juga: Siaran Keliling, Wagub Jabar Sebut OPOP Stimulus Pesantren Kembangkan Usaha

Tujuannya untuk melayani kebutuhan masyarakat sekitar seperti keperluan anak sekolah dan pengembangan usaha.

"Menjalani usaha koperasi syariah ini kita tidak mencari keuntungan. Ternyata dengan tidak mencari keuntungan, kita agak sulit mengembangkan dan cash flow kurang berjalan dengan baik," ujarnya.

Oleh karena itu, setelah rapat anggota tahunan (RAT) diubahlah badan hukumnya dari koperasi konsumen syariah menjadi koperasi produsen syariah.

Baca Juga: Mengaku Terinspirasi, Ustad Yusuf Mansur Segera Ikuti Jejak Citayam Fashion Week ala Pesantren

Tentu bukan hal mudah berpindah haluan. Junaedi dan rekan-rekannya pun memutar otak produk apa yang bisa diunggulkan, berbeda, dan tentu memiliki kebermanfaatan yang luas.

Di tengah pandemi, Junaedi pun melihat peluang untuk menciptakan produk berupa High Efficiency Particulate Air (HEPA) Filter atau alat penyaring udara. Ide ini pun ia peroleh setelah berbincang dengan beberapa relasinya di bidang kesehatan.

"Di rumah sakit (RS) itu butuh HEPA Filter. Kebetulan di sini juga ada kenalan saya lulusan teknik elektro ITB yang bisa diajak untuk bikin alat ini. Akhirnya kita rancang bersama," jelasnya.

Baca Juga: Mas Bechi, Pelaku Pencabulan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Langsung Dijebloskan ke Rutan Klas 1 Medaeng

Itupun tak serta merta langsung berhasil. Butuh dua tahun riset sebelum akhirnya ADS HEPA Filter karya anak daerah ini berhasil beroperasi.

"Bersama empat orang lainnya, kami bisa membuat produk unggulan berupa ADS Hepa Filter, alat penyaring udara untuk membunuh virus dan bakteri, termasuk virus Covid-19," ucapnya.

Sampai saat ini, Koperasi Al Kautsar sudah menciptakan 12 unit ADS HEPA Filter. Karyanya telah dipakai beberapa RS, seperti di RSAU Dr. M. Salamun Ciumbuleuit, Kota Malang, Bogor, Kabupaten Cianjur Selatan, bahkan sampai ke Kalimantan.

Baca Juga: TEGAS! Ini Sikap Kabareskrim Komjen Agus Andrianto Terhadap Pelaku Pencabulan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah

"RS Salamun Ciumbuleuit sudah ada lima unit di awal Januari. Di Malang ada satu, Bogor satu, Cianjur selatan satu," paparnya

"Lalu, HEPA yang besar di RS. Salamun ada dua unit untuk ruang operasi, dan di Kalimantan ada dua unit," lanjutnya.

Dalam sepekan, pihaknya bisa membuat lima unit HEPA Filter. Besaran daya yang dibutuhkan pun hanya 35 watt.

Baca Juga: Kemenag Cabut Izin Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Milik Ayah DPO Pencabulan Santriwati

Demi mendukung karya anak daerah, Dinas Koperasi dan UKM (Diskopukm) Kota Bandung telah merekomendasikan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) untuk pengembangannya. 

Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga telah merekomendasikan produk ini. Dalam waktu dekat, HEPA Filter akan dikirimkan ke Ciamis.

"Kita masih menyiapkan untuk presentasi ke LPDB. Rencananya kita hanya sebatas untuk memproduksi saja," ungkapnya.

Baca Juga: Hadiri Halal bi Halal Keluarga Alumni Cipasung, Tubagus Ace : Pesantren Garda Terdepan Pembangunan Bangsa

Alat ini juga bisa diatur melalu smart phone. Namun, hanya bisa sejauh 2 km. Junaedi menuturkan, saat ini sedang dikembangkan agar bisa terkoneksi internet. Sehingga bisa dioperasikan dari mana saja.

"Nanti ada notif (pemberitahuan) juga di HP konsumen jika sudah jadwal maintenance. Teknisi kami siap melayani langsung ke lokasi," tuturnya.

Pada alat ini terdapat lima indikator. Namun, yang paling utama adalah indikator udara masuk dan keluar yang ditunjukkan dengan warna.

Baca Juga: Jenazah Lily Wahid Dimakamkan di Pesantren Tebu Ireng Jombang Selasa 10 Mei 2022 Pagi

Jika warna hijau berarti udara terkategori aman. Sedangkan kuning berarti udah mulai kotor. Kalau merah pertanda udara sangat kotor.

"Hijau itu angkanya maksimal 60. Kalau kuning 60-100. Sedangkan, merah di atas 100," katanya.

Dalam HEPA Filter terdapat tiga filter. Filter pertama menyaring udara kotor. Kedua, filter UV gramasidal berfungsi untuk membunuh bakteri, virus, dan lainnya.

Baca Juga: Profil Bayt Al Quran, Pesantren Pilihan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk Rafathar

"Supaya bangkainya tidak keluar, kita juga sediakan saringan filter di tahap ketiga. Filter ini akan dibersihkan 6 bulan sekali," jelasnya.

Keuntungan dari hasil penjualan ini, 10 persennya akan kita berikan untuk koperasi. Lalu, 5 persen untuk zakat dan infaq yang dikelola juga oleh masjid.

Sementara itu, Pembina Koperasi Al Kautsar, Deni Slamet Riyadi menyampaikan harapan besarnya agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bisa ikut berkolaborasi dalam merekomendasikan HEPA Filter ini ke seluruh RS dan perkantoran di Kota Bandung.

Baca Juga: Profil Rafathar Putra Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Akan Jadi Anak Santri di Pesantren Bogor

"Kalau alat ini dibandingkan dengan produk impor, kita masih menang baik dari kualitas dan ketahanannya. Bahkan, kita juga sudah masuk ke e-katalog. Ini bisa menjadi ikon Kota Bandung," tutur Deni.

Namun, ia menyadari jika pihaknya sangat terbatas untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Maka dari itu, ia sangat butuh bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemkot Bandung untuk mendistribusikan produk ini.

"Kami harap Pemkot bisa membantu kami mendistribusikan HEPA Filter ini ke seluruh RS. Sebab ini juga merupakan produk UKM yang perlu didukung," harapnya. ***

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler