Kota Bandung Kembali Terapkan PSBB Proporsional, Berikut Pengaturan Tempat Ibadah dan Perbelanjaan

- 3 Desember 2020, 21:05 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial saat melakukan jumpa pers terkait respon Bandung kembali menyandang zona merah
Wali Kota Bandung Oded M Danial saat melakukan jumpa pers terkait respon Bandung kembali menyandang zona merah /Pemkot Bandung

BERITA KBB- Pemerintah Kota Bandung kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional yang dilakukan hingga 14 hari kedepan. Hal ini karena Kota Bandung kembali masuk ke dalam zona merah.

"Menurut hasil penilaian pusat kemudian Pemerintah Kota Bandung melakukan self assesment, maka Kota Bandung saat ini berada pada zona resiko tinggi (merah) dengan indikator skor sebesar 1.7. Tentunya Kota Bandung harus terus ingatkan kepada masyarakat bahwa menjaga protokol kesehatan adalah sebuah keniscayaan yang harus terus dilakukan dengan disiplin yang tinggi," ucap Walikota Bandung Oded M Danial, di Balai Kota, Kamis 3 Desember 2020.

Menurut data yang dimiliki Gugus Tugas Covid 19 Kota Bandung per tanggal 22 November hingga 2 Desember 2020, total konfirmasi 3.763 dengan total konfirmasi aktif sejumlah 881. Temuan Kasus harian Konfirmasi Positif COVID-19 terus meningkat dari bulan Oktober dan belum menunjukan penurunan.

Baca Juga: 5.807 Danau Ternyata Ada di Indonesia, Lalu Daerah Mana Dengan Danau Terbanyak?

Baca Juga: Andin Jadi Korban Aldebaran, Arya Saloka Ungkap Fakta Unik Yang Tak Diketahui Banyak Orang

Kendati sudah cukup signifikan penambahan pasien sembuh, namun persentase angka kesembuhan di Kota Bandung menurun hingga ke poin 73,5% turun sebesar 9,85% dari sebelumnya.

"Angka kematian di Kota Bandung akibat covid 19 bertambah menjadi total 116 pasien, namun persentase kematian kasus turun 0,73% menyentuh angka 3,08 persen," ucapnya.

Dia menambahkan, Kota Bandung sangat serius menghadapai pandemi ini, dimana angka penambahan kasus harian konfirmasi positif diperoleh dari hasil swab test di laboratorium. Setelah terkonfirmasi langsung dilakukan pelacakan / penyelidikan epidemiologi kepada kontak yang diikuti dengan swab test kepada orang orang yang berkontak erat dengan orang yang sudah terkonfirmasi positif tersebut.

Baca Juga: Innalillahi, Tiga Orang Meninggal Dunia Pada Kecelakaan Maut Tol Madiun-Nganjuk, Minibus Vs Truk

Baca Juga: Sudah Masuk Waspada Level III, Jalur Evakuasi Gunung Merapi Baru Selesai

Adapun faktor faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus positif di Kota Bandung antara lain :
o    Peningkatan kegiatan pelacakan dengan dilakukan pemeriksaan tes masif di berbagai tempat, pelaksanaan tracing dan testing.
o    Kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan kian menurun.
o    Dampak dari libur panjang yang menyebabkan banyak orang yang masuk dan keluar Kota Bandung
o    Mulai dibukanya aktivitas sosial dan ekonomi, sehingga menimbulkan tingginya interaksi dan pergerakan orang
o    Meningkatnya kasus dari klaster perkantoran dan tempat kerja yang berdampak pada penularan di lingkungan keluarga.

Dia menambahkan, keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15%. Masih tersisa 116 tempat tidur (TT) dari total 903 TT yang disediakan.

Baca Juga: Gara-Gara Pergi ke Luar Negeri, Luhut Binsar Panjaitan Dicopot, Diganti Yasin Limpo

Baca Juga: Lirik 'Kita Semua Sama' dari Betrand Peto yang Menyentuh, Maknanya Jleb Banget!


Khusus untuk OTG, keterisian ruang isolasi (Hotel) sudah mencapai 64,06%, masih tersedia 23 TT dari total 64 TT yang disediakan. Kita berharap tentunya tidak ada yang mengisi lagi di waktu kedepan.

Sebaran kasus covid 19 dalam lingkup klaster keluarga di Kota Bandung mencapai 205 kasus konfirmasi aktif, dimana paling banyak ada di Kecamatan Antapani, data per tanggal 30 November 2020 sebanyak 20 kasus konfirmasi aktif terjadi disana.

Mayoritas sebaran kasus di klaster keluarga adalah terjadi di rumah. Kasus Konfirmasi Aktif Klaster Keluarga mencapai 205 pertanggal 30 November 2020.

"Karena itu, sekali lagi kami mengingatkan kepada masyarakat yang harus berkegiatan di luar rumah pada saat pulang jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga. Biasakan bersih bersih atau mandi dahulu dan simpan pakaian yang telah digunakan untuk segera dicuci setelah itu jika perlu silakan gunakan masker di rumah. Dengan ini penyebaran kasus klaster keluarga dapat dicegah," ujarnya.

Baca Juga: PROFIL dan Biodata Betrand Peto, dari Penjual Ikan hingga Jadi Penyanyi Hits Milenial

Baca Juga: Tayang Sekarang! Live Streaming FTV Semoga Lancar Sampai Hari H, Dibintangi Rina Diana dan Rizky

- Adapun langkah langkah yang Pemkot Bandung akan langsung lakukan adalah :
o    Relaksasi pusat pembelanjaan, restoran, cafe akan direvisi (dikurangi jam   operasional menjadi jam 20.00 dengan maksimal kapasitas pengunjung 30%)
o    Tempat wisata dibatasi menjadi maksimal 30% kapasitas pengunjung
o    Tempat hiburan dibatasi menjadi maksimal 30% kapasitas pengunjung
o    Tempat ibadah juga dibatasi 30% dari kapasitas gedung, termasuk kegiatan pernikahan.
o    WFH akan diberlakukan kembali (70 WFH – 30 Bekerja)
o    Penutupan fasilitas publik (taman, alun alun dll)
o    Memperketat protokol kesehatan di pasar tradisional
o    Akan dilaksanakan penutupan jalan yang menimbulkan potensi keramaian, terkait dengan jalan mana saja yang akan ditutup masih di koordinasikan bersama pihak kepolisian, salah satunya adalah jalan dipati ukur.
o    Kita akan meningkatkan pelacakan kasus dan pemeriksaan laboratorium
o    Mengusulkan kepada Pemprov untuk antisipasi pendirian Rumah Sakit Darurat bagi pasien yang telah melewati fase daruratnya dan pembatasan mobilitas masyarakat antar daerah.
o    Menambah fasilitas tempat isolasi bagi OTG.
o    Aktif dalam melakukan edukasi kepada masyarakat tentang kepatuhan protokol kesehatan secara ketat, terutama edukasi terkait kesehatan bagi masyarakat yang memiliki penyakit komorbid (diabtes, jantung, hipertensi) baik itu di kewilayahan hingga tempat tempat lainnya
o    Melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin dan masif


"Sekali lagi kami tidak akan pernah lelah untuk terus mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Kota Bandung untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, bagi yang keluar rumah harus disiplin menjaga dirinya dengan asupan makanan yang bergizi, vitamin dengan penerapan protokol kesehatan dan pada saat pulang ke rumah jangan langsung berkontak dengan anggota keluarga, harus dibiasakan sanitasi diri sendiri  dengan mandi dan pisahkan pakaian yang telah terpakai," tutur Oded.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x