Jelang Masa Tenang, Survei LSI Denny JA: Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan Unggul di Kabupaten Bandung

- 5 Desember 2020, 14:18 WIB
 Calon Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna (tengah) saat menghadiri kegiatan penanaman pohon di Blok Blegblegan Petak 73, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu, 30 November 2020.
Calon Bupati Bandung H.M. Dadang Supriatna (tengah) saat menghadiri kegiatan penanaman pohon di Blok Blegblegan Petak 73, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Minggu, 30 November 2020. /engkos Kosasih

BERITA KBB-Sehari sebelum pelaksanaan masa tenang, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA melakukan survei di Pilkada Kabupaten Bandung. Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan survei menggunakan metodologi standar, yaitu multistage random sampling, wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner.

Dalam surveinya kali ini, kata Toto, pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) teratas dalam elektabilitas sampai H-7 Pilkada Kabupaten Bandung 2020.
 
Menurut Toto, Dadang-Sahrul tercatat meraih suara 45,7 persen elektabilitas, unggul jauh dari paslon nomor urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi (NU) dengan 28,2 persen.
 
Sedangkan paslon nomor urut 2 Yena Iskandar Ma'soem-Atep (Dahsyat) berada di urutan  terakhir dengan 14,0 persen.
 
Baca Juga: V BTS Membuat Jin BTS Terharu di Hari Ultahnya, Begini Ceritanya!!!

Baca Juga: Lirik 'Resonance' dan Terjemahannya, Lagu Terbaru dari NCT yang Mengentak
 
Hasil tersebut tak berbeda jauh dari survei lembaga yang sama, dua pekan sebelumnya.
 
Ketika itu, paslon Bedas meraih 45,9 persen, NU 28,9 persen dan Dahsyat 13,4 persen.
 
peneliti senior sekaligus Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan, hal itu menunjukkan bahwa sudah tidak ada pergerakan elektabilitas yang dinamis hingga sepekan terakhir jelang pencoblosan.
 
Baca Juga: Bukan Arya Saloka, Ternyata Evan Sanders Adalah Sosok Ayah Bagi Reyna

Baca Juga: LENGKAP! Jadwal Bola Malam Ini, 5 – 8 Desember 2020 di NET TV dan Mola TV
 
Semua kandidat dilansir sudaj dalam posisi dukungan yang relatif stabil.
 
"Seperti biasa, survei menggunakan metodologi standar, yaitu multistage random sampling, wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner, dengan 1050 responden dan margin of error 3,1%. Survei  dilakukan pada periode selama 30 November  sampai 1 Desember 2020," tutur Toto seperti pada berita Jurnal Soreang berjudul LSI Denny JA: Tak Berubah Banyak, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan Masih Unggul di Kabupaten Bandung
 
Dari pengalaman LSI Denny JA melakukan ratusan kali survei, kata Toto, posisi elektabilitas dengan selisih diatas 15 persen dalam H-7 seperti terjadi di Kabupaten Bandung,  biasanya tidak pernah mengubah posisi urutan pemenang.
 
Baca Juga: DUA HARI Lagi!! Katalog Promo Sabtu dan Minggu Indomaret, Alfamart dan Family Mart 5-6 Desember

Baca Juga: PROMO dan DISKON!! Sabtu dan Minggu di Giant, Transmart Carrefour dan Hypermart. Cek Disini
 
Menurut Toto, dinamika hanya mungkin akan terjadi pada selisih perolehan suara yang lebih mendekati urutan diatasnya.
 
"Misalnya, bisa saja, Kurnia-Usman naik dengan elektabilitas diatas 30 persen, tapi cukup sulit untuk bisa menyalip Dadang-Sahrul diatas 45 persen," kata Toto.
 
Toto menambahkan, hanya tsunami politik dan money politic yang biasanya mengubah drastis posisi elektabilitas seperti itu.
 
Meskipun demikian, Toto menilai tak mudah bagi dua kompetitor Paslon Bedas untuk membuat dua isu besar, tsunami politik dan money politic itu terjadi.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin Meninggal Dunia

Baca Juga: Astagfirullah! Bansos Covid-19 Dikorupsi Juga, Pejabat Kemensos Kena OTT KPK
 
"Sebab, rumus umumnya, seperti berlaku pada tsunami politik, yaitu seberapa mayoritas publik tahu, dan seberapa mayoritas publik percaya," ujar Toto.
 
Begitu juga dengan money politic, jika tidak dilakukan massif, tentu tak akan banyak memberi efek signifikan.
 
Bahkan bisa jadi, alih-alih ingin mendongkrak suara, yang terjadi malah diskualifikasi.
 
Dengan kata lain, Toto mengimbau agar sebaiknya semua kandidat berpikir ulang untuk melakukan itu.
 
Karena selain akan merusak tatanan demokrasi, juga berpotensi terkena diskualifikasi.
 
Baca Juga: Terbawa Suasana Sinetron Ikatan Cinta, Instagram Arya Saloka Digeruduk Emak-Emak, Ancam Lakukan Ini!

Baca Juga: Resep Membuat Lasagna, Cocok Untuk Disajikan di Akhir Pekan
 
Toto menambahkan, dari temuan data terbaru LSI Network Denny JA, beberapa faktor penting yang membuat paslon Bedas konsisten di posisi elektabilitas tertinggi, adalah dukungan yang relatif merata di semua segmen demografis baik gender, suku, agama, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, usia, profesi pemilih partai, pemilih ormas dan bahkan dukungan setiap zona dapil.
 
Dalam simulasi personal, elektabilitas Dadang Supriatna juga relatif aman di posisi 40 persenan.
 
"Hanya, bedanya dengan dua pasangan lainnya, Dadang mendapat suntikan elektabilitas yang cukup besar dari calon wakilnya, Sahrul Gunawan, yaitu 48,9 persen," kata Toto.*** (Handri/Jurnal Soreang)***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Jurnal soreang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x