Ridwan Kamil Raih Penghargaan Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusi

- 25 Februari 2021, 22:26 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil penghargaan "Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif melalui Teknologi Digital Tahun 2020" dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021 yang diikuti via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kamis 25 Februari 2021.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil penghargaan "Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif melalui Teknologi Digital Tahun 2020" dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021 yang diikuti via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kamis 25 Februari 2021. /Humas Jabar/Pipin/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendapat penghargaan sebagai "Tokoh Pemberdayaan Ekonomi Inklusif Melalui Teknologi Digital Tahun 2020" dari Rumah Zakat dalam acara Public Expose Rumah Zakat 2021.

Di era digital, Emil mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar juga fokus memperhatikan ekonomi inklusif atau pemberdayaan 5.312 di Jabar melalui program Desa Digital.

"Jadi jangan kaget kalau di Jabar kasih makan lele pakai handphone, cari ikan di laut dengan teknologi Fish Finder. Semua inovasi itu kita lakukan sebagai bagian kemajuan zaman," ucap Kang Emil secara virtual melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kamis 25 Februari 2021.

Baca Juga: Lulusan BLK Diminati Dunia Industri dan Dunia Usaha

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga memiliki program One Village One Company (OVOC) alias satu perusahaan di masing-masing desa yang dikelola oleh anak-anak muda andal.

"Kita memberdayakan tanah-tanah desa dengan program satu desa satu perusahaan, kita punya mimpi 5.312 desa punya 5.312 perusahaan," ujar Emil.

Sementara untuk pemberdayaan desa melalui ekonomi keumatan, pihaknya juga telah meluncurkan program One Pesantren One Product (OPOP). OPOP mendorong pesantren di Jabar untuk memiliki produk unggulan sehingga mandiri secara ekonomi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Jumat 26 Februari 2021, Elsa Takut Kehilangan Nino, Akankah Dia Bertaubat?

Bidang usaha pun beragam, mulai dari peternakan, pertanian, kerajinan tangan, hingga konveksi. Dalam dua tahun terakhir, tercatat hampir 2.000 pesantren sudah memiliki usaha.

Hingga 2020, terdapat 1.574 produk asal OPOP dengan sebaran pesantren di 825 kecamatan se-Jabar. Ditargetkan, jumlah peserta OPOP bertambah 1.000 pesantren baru di 2021.

"Contohnya pesantren di Bogor punya pabrik roti, semata-mata ingin meningkatkan ekonomi umat. Dan saya menyadari ternyata akselerator (pemberdayaan) adalah pemerintah," ujar Emil.

Baca Juga: 13 Petani Milenial Bandung Barat Siap Garap Lahan di RSJ Provinsi Jawa Barat, Kecamatan Cisarua

Pemda Provinsi Jabar pun meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 tingkat nasional berkat OPOP.

Dalam upaya meningkatkan ekonomi inklusif, Emil juga mengajak para milenial atau pemuda-pemudi Jabar untuk menjadi Patriot Desa.

Mereka ditugaskan untuk tinggal di desa dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa dengan pemanfaatan teknologi digital.

Baca Juga: Profil Pria Melati, Anggota RANS Entertainment yang Wajahnya Mirip dengan Nissa Sabyan

Mereka juga bertugas memetakan potensi dari aspek sosial maupun ekonomi di desa. Di masa pandemi, Patriot Desa juga bantu mengedukasi dan menyosialisasikan terkait COVID-19.

"Untuk orang-orang pintar di kota, mari kembali ke desa membangun ekonomi desa. Semboyannya adalah tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia," tutur Emil.

Ada juga program Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara), mobil multifungsi yang bisa dimanfaatkan warga di desa untuk berbagai keperluan mulai hiburan hingga angkutan. Hingga 2020, sudah ada 116 Desa Mandiri yang menerima Maskara.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Kamis 25 Februari 2021, Maudy Cinta Mati Kepada Dewa, Dewa Akhirnya Takluk

Lewat berbagai upaya pemberdayaan di desa itu, 269 desa di Jabar berstatus Desa Mandiri per Juli 2020 dari sebelumnya hanya 98 desa pada 2019. Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama.

"Dalam dua tahun dengan program-program tadi, jumlah desa bintang lima (Desa Mandiri) naik," ucap Emil.

Selain itu, tidak hanya mendorong ekonomi keumatan, Pemda Provinsi Jabar dengan visi Jabar Juara Lahir dan Batin juga melahirkan program Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz). Hingga kini, sekitar 3.000 desa di Jabar sudah memiliki penghafal Al-Qur'an.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Kamis 25 Februari 2021, Samudra dan Gio Dihadang Orang Tak Dikenal Suruhan Ariel, Lawan

Melalui program Sadesha, Pemda Provinsi Jabar menargetkan tahun 2022 seluruh desa di Jabar sudah memiliki minimal satu penghafal Al-Qur'an 30 juz. Kemudian tahap selanjutnya adalah memperbanyak para hafidz yang dicetak oleh para peserta lulusan Diklat Sadesha.

"Cita-cita kami ekonomi desa bangkit oleh digital 4.0, tapi spritual juga kuat," tutup Emil.

Rumah Zakat sendiri merupakan lembaga filantropi pengelola zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat. 

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Kamis 25 Februari 2021, Maudy Cinta Mati Kepada Dewa, Dewa Akhirnya Takluk

Dalam Public Expose Rumah Zakat 2021, penghargaan Tokoh Pemberdayaan 2020 diberikan kepada sembilan tokoh. Selain Emil, penghargaan diberikan antara lain kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bupati Banggai Herwin Yatim, dan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi.***

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x