BOR Turun, Bukti Kepatuhan Masyarakat dalam PPKM

- 26 Agustus 2021, 22:27 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi /

BERITAKBB - Bed Occupancy Rate_ (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat terus menurun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, per tanggal 25 Agustus 2021 tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat sudah mencapai 20,95 persen.

“BOR Jabar terus turun, per 25 Agustus kemarin sudah 20,95 persen,” kata Nina saat dihubungi, Kamis, 26 Agustus 2021.

Baca Juga: BOR Jabar Terus Turun, Posko Oksigen Tetap Dibutuhkan

Menurut Nina, selain BOR yang menurun, berdasarakan data per tanggal 24 Agustus 2021, juga memperlihatkan adanya penurunan kasus aktif serta angka sembuh meningkat signifikan mencapai 91,94 persen.

“Kalau dilihat dari dalam dua bulan terakhir BOR terus menurun. Data per tanggal 24 Agustus memperlihatkan kasus aktif menurun, angka sembuh meningkat dengan tingka kesembuhan 91,94 persen,” ucapnya.

Nina menyatakan, penurunan BOR maupun kasus aktif serta meningkatnya angka kesembuhan di Jawa Barat sebagai bukti bahwa keberhasilan ini karena kepatuhan masyarakat terhadap PPKM.

Baca Juga: BOR Jabar 29 Persen, Terendah sejak PPKM Diterapkan

“Kondisi ini menandakan salah satu bukti keberhasikan kepatuhan masyarakat terhadap PPKM,” ujarnya.
Nina menambahkan, meski rata-rata BOR di sejumlah kota/ kabupaten di Jawa Barat menurun, namun masih ada beberapa daerah yang BOR- nya masih relatif tinggi.

“BOR COVID-19 yang masih tinggi per tangal 25 Agustus, yaitu Kota Banjar 50,7 persen, Ciamis 41,3 persen, Tasikmalaya 38,6 persen, Cianjur 35,5 persen dan Bandung Barat 31,3 persen,” sebutnya.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah