BERITA KBB - Semasa pandemi Covid-19, angka stunting di Kota Bandung pada 2021 mencapai 8,93 persen. Padahal, sebelumnya pernah menyentuh 6 persen lebih.
Untuk menekan angka stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung bersama-sama membuat program berupa ATM Beras sejak 2018.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar memaparkan, sampai sekarang program ini merupakan program pendukung untuk pengentasan kemiskinan yang masih terus berjalan aktif.
"Sampai sekarang sudah ada 30 ATM Beras di 27 kecamatan. 24 di antaranya dari DKPP dan 6 dari Baznas Kota Bandung," papar Gin Gin.
Program ATM Beras diperuntukkan khusus untuk masyarakat kurang mampu. Rencananya, pihaknya akan menambah enam ATM lagi di tahun ini untuk melengkapi keseluruhan kecamatan di Kota Bandung.
Satu unit ATM Beras bisa membantu 75 kepala keluarga (KK). Masing-masing KK memperoleh 10 kg beras setiap bulannya.
Baca Juga: Jelang Iduladha Pemkot Bandung Pastikan Komoditas Pangan Aman dan Stabil
"Satu kali pengambilan itu 2,5 kg per minggu. Jadi, dalam waktu sebulan, satu KK bisa mendapatkan 10 kg beras," ujarnya
Gin Gin menambahkan, program ATM Beras ini akan diberikan selama satu tahun untuk masing-masing KK. Setelah itu, daftar KK lain akan dijadikan sebagai penerima bantuan ATM Beras di periode selanjutnya.