Kasus Covid-19 Bertambah, Bandung Barat Kembali Zona Merah, PPKM tidak Efektif?

- 20 Januari 2021, 21:12 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. //Pixabay

BERITA KBB – Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali masuk zona merah kewaspadaan penyebaran Covid-19. Hal itu seiring dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 di daerah ini.

Penambahan kasus Covid-19 ini menunjukkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) belum cukup efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB menyebutkan, total kasus COVID-19 mencapai 2.311 kasus. Rinciannya 542 orang positif aktif, 1.743 dinyatakan sembuh, dan yang meninggal dunia ada 35 orang.

Baca Juga: Keren Nih, Pelaku UMKM di Kota Bandung Rekrut Pegawai yang Terdampak Pandemi

Baca Juga: Pemkot Bandung Masuk Delapan Besar dari 502 Kabupaten Kota Aksi Pemberantasan Korupai

Penambahan kasus Covid-19 selama PPKM diberlakukan, akhirnya membuat KBB kembali masuk ke zona merah atau kategori risiko tinggi penyebaran Covid-19 berdasarkan hasil evaluasi Satgas Covid-19 Provinsi Jabar.

Masuknya Bandung Barat ke zona merah dan kasus yang terus bertambah berdampak pada tingkat keterisian rumah sakit, salah satunya di RSUD Cikalongwetan.

"Sekarang bed terisi penuh. Ada kemungkinan pasien bisa terus bertambah beberapa hari ke depan," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Cikalongwetan, Ridwan Abdullah Putra, Rabu, 20 Januari 2021.

Baca Juga: Buruan Sae Arcamanik Tingkatkan Ketahanan Pangan Plus Wisata Agraris

Baca Juga: Tingkat Kedisiplinan Memakai Masker Paling Rendah se-Jabar, Emil Sidak Prokes di Tasik

Ridwan mengatakan bed kategori merah terisi penuh oleh delapan pasien. Untuk bed kategori kuning diisi tujuh pasien. Para pasien yang dirawat di RSUD Cikalongwetan berasal dari KBB dan juga dari Kota Bandung.

"Mereka harus mendapatkan perawatan secara intensif dan terpisah dari pasien umum. Rata-rata pasiennya juga memiliki gejala klinis kategori ringan sampai berat," katanya.

Peningkatan kasus positif di KBB disinyalir merupakan dampak dari libur panjang beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kesederhanaan Puskesmas Tenawati Dijadikan Percontohan Tempat Isolasi Covid-19 Puskesmas di Jabar

Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Pemkab Tasikmalaya Tingkatkan Kedisiplinan Masyarakat Terapkan Prokes

Banyak masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar daerah akhirnya memicu penyebaran Covid-19 khususnya dari klaster keluarga. 

"Sebetulnya ini imbas dari libur panjang, karena perkembangan kasusnya itu tidak terjadi setelah libur panjang berakhir. Terakumulasi dan meningkatnya sekarang," jelasnya.

Baca Juga: Berbagi di Tengah Pandemi Kini Semakin Mudah dengan Platform Digital

Baca Juga: Sunday, Penyanyi dan Aktris Veteran Meninggalkan SM Entertainment Setelah 20 Tahun

Pihaknya meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Meskipun pemerintah mulai melaksanakan vaksinasi yang jadi upaya menekan penyebaran Covid-19.

"Untuk pencegahan vaksinasi kan baru mulai dan masih berjalan, jadi belum terlihat dampaknya. Makanya protokol kesehatan tetap harus dijaga," ujarnya.***

Editor: Cecep Wijaya Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x