PT KCIC Pastikan Amblasnya Tanah Tidak Memutus Jalan Raya Padalarang-Purwakarta

- 3 Juni 2021, 19:21 WIB
Dua orang pekerja pada Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, sedang bertugas di tunnel #1 yang berlokasi di Tol Jakarta Cikampek DK 2+ 540 sd. DK 4. Terowongan ini merupakan satu dari 8 terowongan yang sudah berhasil tembus, dari 13 terowongan yang dibangun dalam proyek ini. Dok. PT KCIC
Dua orang pekerja pada Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, sedang bertugas di tunnel #1 yang berlokasi di Tol Jakarta Cikampek DK 2+ 540 sd. DK 4. Terowongan ini merupakan satu dari 8 terowongan yang sudah berhasil tembus, dari 13 terowongan yang dibangun dalam proyek ini. Dok. PT KCIC /KCIC/

BERITA KBB - PT KCIC melakukan antisipasi dan penanganan longsoran di jalan yang digunakan sebagai jalur pengalihan ( _detour_) jalan nasional di sekitar Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Kejadian penurunan tanah ini mulai terjadi pada Senin pagi, 31 Mei 2021.

Menepis pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan terowongan rubuh atau menyebabkan terputusnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta. Bagian yang amblas adalah lajur pengalihan ( _detour_) pada jalan yang tidak  dipergunakan untuk lalu lintas.

Kondisi ini sudah ditinjau oleh Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Khusus Pengendalian Perizinan dan Pengawasan Kegiatan terhadap Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Tol, Hadrianus Bambang Nurhadi Widihartono bersama dengan Komisi Keselamatan Konstruksi dan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan pada hari Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Terkait Polemik Sinetron Zahra, KPI Beri Tanggapan

Dikatakan Bambang saat ini sudah dilakukan perbaikan dengan pengecoran dan pengisian serta penguatan struktur tanah (_grouting_) agar tidak kembali terjadi amblasan.

Selama proses ini, lajur lalu lintas ditutup satu lajur sampai selesainya pekerjaan grouting . Setelah proses _grouting_ selesai, maka jalur lalu lintas akan dikembalikan ke dua lajur sesuai kapasitas semula.

"Untuk diketahui penurunan tanah tidak mengganggu proses pekerjaan kontruksi terowongan Tunnel 8 KCJB", tambahnya. 

Baca Juga: Indonesia Resmi Tak Berangkatkan Jamaah Haji 2021, Berikut Penjelasan Menag

Di sisi lain, tim di lapangan juga melakukan penataan drainase yang baik mengingat lokasi tersebut berada pada tikungan jalan dengan super elevasi miring dan juga jalan menurun yang tujuannya menjauhkan aliran air dari badan terowongan.

"Antisipasi dan mitigasi dalam setiap langkah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung selalu kami lakukan. Begitu juga koordinasi dan komunikasi serta pelibatan para ahli agar dampak pembangunan bisa diminimalisasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik", tutupnya.***

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x