Meski Pandemi, Perusahaan Asuransi Catat Laba Tertinggi dan Bayar Klaim Covid Rp121 Miliar Pada 2.410 Nasabah

- 17 Juni 2021, 05:25 WIB
/

BERITA KBB – Meski masih dalam kondisi pandemi COVID-19, dunia asuransi ternyata masih bisa tumbuh, dan bahkan bisa mencatatkan laba. 

Selain kepercayaan nasabah, inovasi dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan pelayanan.

Karena selama pandemi, semua orang mau tidak mau harus memanfaatkan teknologi untuk menghindari tempat umum dan menjaga jarak.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 17 Juni 2021: Tak Dapat Membela Diri Usai Fotonya Viral di Sosmed, Elsa Diusir Nino

Hal itu disampaikan oleh CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman. Dia mengungkapkan bahwa kunci untuk meningkatkan laba perusahaan di tengah pandemi adalah terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) sendiri mencatatkan laba tertingginya selama beroperasi sejak tahun 2008. Di tahun 2020, Generali membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp. 263,6 Milyar atau mencapai 145% dibanding tahun 2019. 

"Inovasi yang berbeda, solutif, dan memiliki nilai tambah itu selalu ditemukan di setiap produk dan layanan. Inovasi-inovasi dalam hal produk, proses dan layanan inilah yang terus mendukung jalur distribusi kami, baik keagenan, bancassurance maupun corporate solution,” katanya. 

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Geser Coca-Cola dan Paul Pogba Singkirkan Heneiken, Netizen: Besok Messi Mindahin Ale-Ale

Selain pencapaian laba yang signifikan, kesehatan finansial Generali dibuktikan dengan Risk Based Capital (RBC) yang mencapai 475% atau hampir 4 kali lipat di atas ketentuan minimum Pemerintah yakni 120%. Pencapaian ini diperoleh berkat kepercayaan nasabah yang terus mempercayakan proteksi jiwa dan kesehatannya pada Generali.

Loyalitas nasabah pada proteksi Generali terbukti melalui pencapaian premi lanjutan yang tinggi sehingga total premi bruto mencapai lebih dari Rp. 2,3 Triliun di tahun 2020. Perolehan laba ini juga didukung portofolio yang lebih stabil dimana 97% penjualan produk berfokus pada reguler premium, sedangkan sisanya 3% adalah single premium.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah