Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Meski Dalam Bayangan Sentimen Geopolitik Eropa Timur

- 4 Maret 2022, 15:10 WIB
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Meski Dalam Bayangan Sentimen Geopolitik Eropa Timur
Kurs Rupiah Diprediksi Menguat Meski Dalam Bayangan Sentimen Geopolitik Eropa Timur /Pixabay/ EmAji

 

BERITA KBB - Nilai tukar (kurs) rupiah diprediski menguat pada akhir pekan, meski masih dalam bayangan sentimen geopolitik di Eropa Timur.

Kurs yang ditransaksikan antarbank di Jakarta diprediksi menguat terbatas, meski ada rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia menyebutkan bahwa rupiah dakan menguat.

Baca Juga: Adab Memotong Rambut Bagi Wanita Muslimah

Baca Juga: Unggah Foto Sedih Bercaption Jangan Panggil Aku King di Instagramnya, Nassar Bikin Netizen Cemas dan Penasaran

Rupiah menguat 12 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.382 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan sebelumnya.

"Gerak rupiah pagi ini terlihat mengabaikan isu-isu luar negeri terutama terkait ketegangan geopolitik, dengan harganya masih bergerak di bawah zona Rp14.440 dan support di areal Rp14.320," kata Nikolas Prasetia pada Jumat, 4 Maret 2022.

Dari sisi global, lanjut Nikolas, pelaku pasar tampak mewaspadai sanksi-sanksi baru yang akan dikeluarkan terhadap Rusia.

Baca Juga: Jungkook BTS Menerima Penghargaan President Award dan Resmi Bergelar S1 dari Global Cyber University

Baca Juga: Gagal Mendapatkan Tiket Permission to Dance, Berikut Alasan ARMY Menyumbangkan Uangnya untuk Amal

Terutama yang mempengaruhi kinerja dolar AS yakni sanksi atas larangan ekspor untuk teknologi tertentu kepada Rusia.

Menurut Nikolas, sanksi baru tersebut terlihat memberikan sedikit dorongan pada kinerja dolar AS pagi ini.

"Di sisi lain, pelaku pasar juga masih mewaspadai potensi-potensi terkait perubahan tingkat suku bunga AS, dengan ekspektasi sementara kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pertemuan Maret ini," ujar Nikolas. 

Baca Juga: Jahe, Bumbu Dapur Yang Bisa Meringankan Flu dan Batuk  

Baca Juga: Cara Alami Menghilangkan Mata Panda

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa dia mendukung kenaikan 25 basis poin bulan ini.

Powell mengulangi komentarnya pada hari kedua kesaksiannya di depan Kongres.

Dolar juga didukung oleh data klaim pengangguran mingguan AS, yang menunjukkan pasar tenaga kerja mulai meningkat.

Di mana sehari menjelang laporan pekerjaan utama AS Februari pada Jumat waktu setempat.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah tahun ini pekan lalu.

Pada Rabu, 2 Maret 2022, rupiah ditutup melemah 55 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.390 per dolar AS.

Hal ini membuat nya lemah bandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.335 per dolar AS.

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x