Terapkan Teknologi Co-Firing 40 PLTU PLN Grup Diklaim Mampu Turunkan Emisi Hingga 429 Ribu Ton CO2

- 24 Juli 2023, 16:14 WIB
PLN menggunakan teknologi _co-firing_ di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara. _Co-firing_ adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa
PLN menggunakan teknologi _co-firing_ di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara. _Co-firing_ adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa /Istimewa/

BERITA KBB - PT PLN (Persero) sukses meningkatkan penggunaan biomassa sebagai substitusi batu bara di 40 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau _co-firing._ Melalui teknologi _co-firing_ PLN Grup telah mampu menurunkan emisi karbon hingga 429 ribu ton CO2 sepanjang semester 1 tahun 2023.

Dalam masa transisi energi, PLN menggunakan teknologi _co-firing_ di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara. _Co-firing_ adalah substitusi batu bara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa seperti _pellet_ kayu, sampah, cangkang sawit dan _sawdust_ (serbuk gergaji).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa _co-firing_ ini dilakukan tak sekedar mengurangi emisi, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan membangun ekonomi kerakyatan. PLN mengajak masyarakat untuk terlibat aktif membuat bahan baku _co-firing_, mulai dari penanaman tanaman biomassa hingga pengelolaan sampah rumah tangga wilayahnya untuk dijadikan _pellet_.

Baca Juga: Tak Terima Dituduh Gay, Saipul Jamil Ungkap Dewi Perssik Hamil 2 Kali Saat Jadi Istrinya

“Kehadiran program ekonomi kerakyatan _co-firing_ ini juga merupakan langkah nyata PLN menjawab persoalan global. Mewujudkan Indonesia yang bersih dan mandiri energi. Meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip _Environmental, Social and Governance (ESG)_,” ucapnya.

Secara kumulatif, pada Semester 1 tahun 2023, penggunaan biomassa mencapai angka 0,4 juta ton dan akhir tahun ditargetkan mencapai 1 juta ton, lebih tinggi dari pada tahun 2022 yakni 0,58 juta ton. Begitu pula jika dilirik dari tahun 2021 yang hanya 0,29 juta ton. Penggunaan biomassa ini akan terus bertumbuh hingga 10 juta ton pada tahun pada 2025.

Darmawan merinci, penerapan _co-firing_ di wilayah Sumatera dan Kalimantan (Sumkal) sebanyak 38.547 ton, Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) 12.445 ton, dan Jawa, Madura dan Bali (Jamali) sebanyak 353.575 ton biomassa.

Baca Juga: Sinopsis Imlie ANTV Senin, 24 Juli 2023: Sifany Tak Senang dengan Kedatangan Imlie, Devika Langsung Membela

“Ke depan PLN akan lebih trengginas lagi, dari 40 PLTU yang sudah terealisasi, hingga akhir tahun ini kami akan menambah dua PLTU, dan bertahap mencapai 52 PLTU di 2025 nanti. Sehingga, _co-firing_ biomassa dapat menyumbang 12% dari total bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di 2025,” lanjut Darmawan.

Darmawan memaparkan, hingga tahun 2025 mendatang, PLN telah merancang peta jalan nasional program _co-firing._ Untuk itu, pihaknya terus berupaya agar target dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton CO2 pada tahun 2023 bisa tercapai.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x