OJK Nilai Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Jabar Konributif Dukung Pertumbuhan Ekonomi

- 26 April 2024, 15:59 WIB
/

Total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Nasional per Maret 2024 mencapai Rp 49,9 triliun, sedangkan KUR di Jawa Barat mencapai Rp5,3 triliun yang disalurkan kepada 93.836 pelaku usaha atau memiliki porsi 9,84 persen dibandingkan total penyaluran KUR Nasional. Berdasarkan skema pembiayaan KUR, sektor mikro memiliki porsi paling besar yaitu mencapai Rp3,47 triliun atau 64,9 persen dibandingkan total penyaluran KUR di Jawa Barat.

Baca Juga: OJK Sebut Beberapa Sektor Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Global, Apa Sajakah Itu?

Piutang pembiayaan di Jawa Barat pada Januari 2024 mencapai Rp75,7 triliun atau tumbuh positif sebesar 10,4 persen yoy, meningkat tipis dibanding akhir tahun 2023 yaitu 10,3 persen yoy namun NPF masih terjaga di level 2,93 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, piutang pembiayaan didominasi oleh pembiayaan multiguna sebesar 63,6 persen disusul dengan pembiayaan investasi sebesar 22,1 persen dan pembiayaan modal kerja 8,5 persen. Kinerja Perusahaan Pembiayaan tersebut ditopang oleh 1.331 kantor perusahaan pembiayaan baik kantor cabang maupun kantor pemasaran.

Pada Januari 2024, jumlah perusahaan fintech peer to peer lending yang berizin sebanyak 101 perusahaan dengan nominal pembiayaan di Jawa Barat mencapai Rp16,55 triliun kepada 4,71 juta debitur. Dari sisi tingkat wanprestasi di atas 90 hari sejak jatuh tempo (TWP 90) yaitu sebesar 3,77 persen.

Baca Juga: Cairkan Pinjaman UKT Mahasiswa ITB, OJK Panggil Danacita

Sampai dengan Maret 2024, total Single Investor Identification (SID) di Jabar mencapai 2,7 juta, atau tumbuh 15,6 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Jawa Barat menjadi Provinsi dengan jumlah SID terbanyak atau mencapai 22,1 persen secara Nasional.

Hal ini menunjukkan antusiasme warga untuk mengakses produk keuangan Pasar Modal. Selama dua bulan pertama tahun 2024, total transaksi saham dari Jawa Barat mencapai Rp36,6 triliun, terbesar ketiga setelah DKI Jakarta & Jawa Timur.

Sementara jumlah investor pasar modal terkait kepemilikan Surat Berharga Negara di Jawa Barat mencapai 199.889 investor, terbesar kedua setelah DKI Jakarta. Saat ini sudah ada 75 perusahaan dari Jawa Barat yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti dan industri makanan & minuman.

Baca Juga: OJK Optimalkan Pengawasan BPR Setelah Dialihkan dari Jabar ke Jabodebek dan Banten

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah