Hingga November 2020, Jabar Berhasil Catat Investasi Lebih dari Rp380 Triliun

- 16 November 2020, 21:32 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbincang seusai membuka West Java Investment Summit (WJIS) 2020 Senin, 16 November 2020. Di hari pertama forum investasi ini, agenda utama meliputi keynote speech, MoU signing, hingga market sounding berbagai proyek investasi unggulan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berbincang seusai membuka West Java Investment Summit (WJIS) 2020 Senin, 16 November 2020. Di hari pertama forum investasi ini, agenda utama meliputi keynote speech, MoU signing, hingga market sounding berbagai proyek investasi unggulan /Humas Jabar

BERITA KBB - Provinsi Jawa Barat (Jabar) masih menjadi primadona tujuan para investor asing maupun dalam negeri untuk menanamkan modalnya. Hingga pekan ketiga November 2020, Jabar berhasil mencatat total investasi lebih dari Rp 380 triliun.

"Jabar sudah tiga tahun rangking satu investasi dan ini sangat membanggakan. Tahun ini (realisasi investasi) tetap juara, mendekati 90 triliun (rupiah). Jabar juga infrastrukturnya terbaik, manusianya paling produktif," ucap Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Senin 16 November 2020.

Adapun total nilai investasi lebih dari Rp380 triliun sendiri bersumber dari empat kategori, yakni: (1) realized investment (nilai realisasi investasi periode Januari hingga September 2020); (2) preparation stage (tahap persiapan investasi); (3) commitment stage (tahap komitmen investasi); dan (4) ready to offer (nilai tahap investasi siap tender).

Baca Juga: Wagub Jabar Ajak Semua Pihak Waspada Dampak La Nina

Untuk kategori pertama, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode Januari hingga September 2020, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi berdasarkan lokasi dengan nilai mencapai Rp86,3 triliun atau 14,1 persen.

Rinciannya, pada periode Januari-September 2020, total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di 27 kabupaten/kota se-Jabar mencapai Rp86.323.373.390.530,- dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebanyak 86.627 orang serta 13.386 jumlah proyek.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih menjelaskan, dari berbagai investasi yang ada, lima sektor yang paling diminati investor adalah: (1) konstruksi; (2) transportasi, gudang & komunikasi; (3) perumahan, kawasan industri & perkantoran; (4) listrik, gas & air; serta (5) industri kendaraan bermotor & alat transportasi lain.

Baca Juga: Soroti Pemanggilan Gubernur Anies oleh Polisi Terkait Pelanggaran Prokes, Andi Arief: Tidak Wajar

"Untuk penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN paling banyak di industri tekstil mencapai 33,19 persen, kemudian disusul industri barang dari kulit dan alas kaki, industri logam, mesin & elektronika, industri kendaraan bermotor & alat transportasi lain, serta transportasi, gudang & komunikasi," ucap Noneng.

Sementara kategori nilai tahap persiapan investasi berasal dari 11 investor, yakni: (1) PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia; (2) PT Amazon Data Services Indonesia; (3) PT UPC Sukabumi Bayu Energi; (4) PT Kereta Cepat Indonesia China; (5) PT Tanjung Jati Power Company; (6) PT Pertamina Power Indonesia dan PT Jawa Satu Power; (7) PT Premier Qualitas Indonesia dan Trisula Group; (8) Masdar Mubadala Company; (9) China Petroleum Corporation; (10) Frisian Flag Indonesia; dan (11) PT Jasa Marga Japek Selatan.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah