Review Sekilas Artifact, Aplikasi News Reader Berteknologi AI Buatan Amerika: Fitur dan Batasan di Indonesia

23 Februari 2023, 19:09 WIB
Berikut review sekilas aplikasi news reader Artifact buatan Amerika Serikat yang menggunakan teknologi AI, bagaimana penggunaannya di Indonesia? /Pixabay @Alexandra_Koch/

 

Berita KBB - Co-founder Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger telah meluncurkan aplikasi news reader atau pembaca berita bernama Artifact, Kamis 23 Februari 2023. Aplikasi ini dapat diunduh oleh publik tanpa perlu sign-up atau mendaftar terlebih dahulu.

Melansir Techcrunch Kamis 23 Februari 2023, Artifact adalah versi Amerika Serikat dari aplikasi pembaca berita Toutiao milik Cina dan Smartnews milik Jepang.

Aplikasi-aplikasi tersebut menggunakan algoritma dan machine learning untuk menyusun set berita hasil kurasi berdasarkan konten yang dibaca pengguna.

Baca Juga: Movie Crayon Shin-chan Terbaru Umumkan Tanggal Rilis, Kisahkan Kekuatan Super Shin-chan dalam Animasi 3DCG

Systrom mengatakan, meskipun Artifact memiliki kesamaan dengan aplikasi-aplikasi pembaca berita tadi, kenyataannya justru lebih kompleks dan berbeda. Machine learning yang digunakan Artifact berbasis pada Transformer yang ditemukan pada 2017 oleh Google.

“Kehadiran Artifact ini sama seperti saat Instagram pertama dikembangkan. Ketika sudah ada aplikasi berbagi foto lain, harus ada sesuatu yang membedakan teknologi baru dengan teknologi yang sudah ada untuk menciptakan niche market,” ujarnya.

Systrom menyatakan, teknologi yang tersemat di balik aplikasi tersebut membutuhkan sejumlah tertentu data dan jumlah orang yang menggunakannya untuk menawarkan pengalaman terbaik. Menurutnya, aplikasi ini sudah siap untuk khalayak yang lebih besar.

Artifact bertujuan menyediakan alat untuk memungkinkan pembaca mempersonalisasi dan mengembangkan feed mereka. Pengguna dapat mengelola jenis berita yang ingin mereka baca dengan memilih media berita atau memilih kategori berita umum.

Baca Juga: Profil Selebgram Dinan Fajrina Istri Doni Salmanan, Setia Menunggu Sang Suami

Aplikasi pembaca berita ini menyematkan fitur baru untuk memungkinkan pengguna mengunggah kontak untuk mengetahui satu berita tertentu yang populer dalam wilayahnya. 

Fitur ini berbeda dari Top Article Twitter, yang menunjukkan artikel yang populer di kalangan orang yang di-follow. Alasannya, fitur yang dimiliki Artifact lebih berfokus pada privasi. Aplikasi ini tidak memberitahu siapa dan berapa orang yang membaca beritanya.

Fitur statistik yang baru ditambahkan, menunjukkan kategori berita yang telah dibaca, berita yang baru saja dibaca dalam kategori tersebut, dan media yang paling sering dibaca beritanya. Hanya sedikit aplikasi pembaca berita yang menggunakan pendekatan tersebut.

Membaca berita pun dikelompokkan lebih spesifik pada topik tertentu ketimbang kategori umum. Tujuan yang lebih luasnya adalah untuk mengembangkan pengalaman sosial untuk memasukkan cara mendiskusikan berita di dalam aplikasi itu sendiri.

Menjajal Akses Aplikasi Artifact di Indonesia

Berita KBB mencoba mengunduh aplikasi Artifact versi early access yang bisa diunduh di Play Store dengan size aplikasi 10 MB. Ketika aplikasi dibuka, terdapat dua tombol opsi untuk lanjut (Continue) dan login kembali.

Setelah mengklik Continue, Artifact mengarahkan untuk memilih 10 atau lebih topik berita yang diminati. Di sini tersedia beragam topik terkait gaya hidup, kesehatan, teknologi, bisnis, seni budaya, olahraga, dan topik yang mengangkat isu-isu global.

Berikutnya, aplikasi meminta untuk memilih 1 dari sekitar 10 media massa berbayar dari internasional. Setelah itu, feed berita pun muncul menampilkan beragam berita sesuai topik yang dipilih tadi, dari media-media internasional.

Ada tiga tab yang terdapat pada layar utama, yakni Feed, Headline, dan Profile. Pada tab Headline, Article menyajikan isu-isu populer internasional utama, yang ketika diklik, menampilkan beberapa judul berita dari berbagai media yang berkaitan dengan isu tersebut.

Pada menu profil, terdapat opsi untuk menyimpan profil. Profil ini diperlukan untuk mengakses kategori dan daftar media-media yang tampil dalam feed. Untuk membuat profil ini, Artifact meminta untuk sign-up menggunakan nomor telepon wilayah Amerika Serikat.

Maka dari itu, aplikasi Artifact di Indonesia sudah bisa diunduh dan digunakan, tapi pengguna hanya bisa masuk secara anonim. Untuk membuat profil belum bisa karena Artifact hanya menerima nomor ponsel dengan kode wilayah tersebut.

Selain itu, isu yang disajikan adalah isu-isu dunia yang diberitakan media massa internasional. Isu dari dalam negeri seperti kasus Ferdy Sambo juga ada, tapi tidak mengambil dari media mainstream Indonesia, baik yang multinasional maupun domestik.***

 

 
Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler