Fast Food, Junk Food, dan Ultra-Processed Food Apa Sih Perbedaannya ?

- 23 September 2023, 20:30 WIB
Fast Food, Junk Food, dan Ultra-Processed Food Apa Sih Perbedaannya ?
Fast Food, Junk Food, dan Ultra-Processed Food Apa Sih Perbedaannya ? /Freepik.com/

BERITA KBB - Makanan cepat saji, Fast Food, Junk Food, dan Ultra-processed Food adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan jenis makanan yang tidak sehat dan beresiko menyebabkan berbagai penyakit. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan dari ketiga jenis makanan ini? Berikut adalah penjelasannya.

 

Fast Food

Fast food atau makanan cepat saji adalah makanan yang disiapkan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari 15 menit. Makanan ini umumnya dijual di restoran atau gerai yang menyediakan layanan pesan-antar atau bawa pulang. Contoh fast food adalah burger, pizza, kentang goreng, sandwich, salad kemasan, dan buah potong.

 

Meskipun praktis dan menggugah selera, fast food memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

-          Kandungan gizi yang tidak seimbang. Fast food cenderung tinggi kalori, lemak jenuh, garam, dan gula, tetapi rendah serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. Konsumsi fast food secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker.

-          Penggunaan bahan pengawet dan zat aditif. Fast food sering menggunakan bahan pengawet dan zat aditif untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan rasa. Namun, bahan-bahan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti menyebabkan alergi, gangguan pencernaan, kerusakan hati, dan keracunan.

-          Pengolahan yang tidak higienis. Fast food sering digoreng dengan minyak yang digunakan berulang kali atau tidak diganti secara rutin. Hal ini dapat meningkatkan kandungan lemak trans dan radikal bebas dalam makanan, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan peradangan. Selain itu, fast food juga rentan terkontaminasi bakteri atau virus jika tidak disimpan atau disajikan dengan benar.

Baca Juga: Mengenal Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Berjuang untuk Keadilan Sosial

 

Junk Food

Junk food adalah makanan yang memiliki nilai gizi yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Makanan ini biasanya berupa makanan ringan atau camilan yang siap konsumsi tanpa memerlukan proses memasak. Contoh junk food adalah keripik kentang, biskuit, permen, cokelat, soda, dan es krim.

 

Junk food memiliki beberapa ciri khas, yaitu:

-          Mengandung banyak zat aditif. Junk food sering menggunakan pewarna, pemanis buatan, penyedap rasa, pengawet, dan bahan kimia lainnya untuk membuat makanan lebih menarik dan membuat ketagihan. Namun, zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan metabolisme, kerusakan gigi, penurunan fungsi otak, dan kanker.

-          Tidak mengenyangkan. Junk food tidak memberikan rasa kenyang yang cukup karena tidak mengandung serat atau protein yang baik untuk tubuh. Hal ini dapat membuat orang terus-menerus mengkonsumsi junk food tanpa sadar dan mengabaikan asupan gizi yang seimbang.

-          Memicu stres dan depresi. Junk food dapat mempengaruhi kadar hormon serotonin dan dopamin dalam otak, yang berperan dalam mengatur suasana hati dan emosi. Konsumsi junk food secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan hormon ini dan menyebabkan stres, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.

 

Ultra-processed Food

Ultra-processed food atau makanan ultra proses adalah makanan yang mengalami proses pengolahan yang sangat tinggi dengan menggunakan banyak bahan tambahan. Makanan ini biasanya berupa makanan siap olah yang tinggal dimasak atau dipanaskan sebelum dikonsumsi. Contoh ultra-processed food adalah sosis, nugget, selai, margarin, mi instan, dan yoghurt aneka rasa.

 

Ultra-processed food memiliki beberapa dampak buruk bagi kesehatan, yaitu:

-          Mengandung banyak bahan berbahaya. Ultra-processed food sering menggunakan bahan-bahan yang tidak alami atau tidak dikenal oleh tubuh, seperti pengemulsi, stabilisator, pengental, pengikat, dan antioksidan sintetis. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, alergi, peradangan, dan kerusakan organ.

-          Mengandung banyak garam, gula, dan lemak. Ultra-processed food sering menambahkan garam, gula, dan lemak untuk meningkatkan rasa dan tekstur makanan. Namun, kandungan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, tekanan darah, kolesterol, dan gula darah. Selain itu, garam, gula, dan lemak juga dapat merusak mikrobiota usus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

-          Mengurangi konsumsi makanan sehat. Ultra-processed food dapat menggantikan konsumsi makanan sehat yang mengandung nutrisi penting bagi tubuh, seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi gizi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

 

 

Kesimpulan

Fast food, junk food, dan ultra-processed food adalah jenis makanan yang tidak sehat dan beresiko menyebabkan berbagai penyakit. Makanan-makanan ini memiliki perbedaan dalam hal proses pengolahan, kandungan gizi, dan dampak bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari atau membatasi konsumsi makanan-makanan ini dan menggantinya dengan makanan sehat yang lebih bermanfaat bagi tubuh.

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah