Network
BERITA KBB - Deddy Corbuzier mengundang Jerome Polin di podcast close the door miliknya.
Mengenakan jaket berwarna biru, Jerome Polin nampak asyik berbicara dengan Deddy Corbuzier tentang segala hal.
Pembicaraan antara Deddy Corbuzier dan Jerome Polin sangat beragam mulai dari cita-cita Jerome keinginannya menjadi menteri pendidikan hingga kehidupan di Jepang.
Baca Juga: Lord Adi Jebolan MasterChef Indonesia Beri Pengakuan Mengejutkan Atas Hal Ini
Dalam obrolan tersebut mantan pesulap Deddy Corbuzier mengungkapkan bahwa Jerome Polin bercita-cita menjadi menteri pendidikan.
Hal itu dibenarkan oleh Jerome perihal harapan terbesarnya tersebut. Ia memberikan alasan bahwa ingin berkontribusi dalam pendidikan di Indonesia.
Selain ingin menjadi Mendikbud, Jerome Polin pula mengkritisi soal pendidikan negeri ini. Salah satunya perihal waktu masuk sekolah siswa di Indonesia yang menurutnya terlalu pagi.
Baca Juga: Profil dan Biodata Abimanyu Bhakti Sosok yang Dikabarkan Pacar Baru Adhisty Zara
Baca Juga: PODCAST Bareng Deddy Corbuzier, Jerome Polin Suatu Saat Ingin Jadi Menteri Pendidikan : Iya Aku Siap
Hal itu dikarenakan, jika di Jepang para siswa biasanya masuk sekolah sekitar pukul 09.00 pagi.
Tak hanya itu, Jerome Polin juga memberikan informasi bahwa kesadaran belajar siswa di luar negeri sangatlah baik. Meski sudah belajar di sekolah, maka mereka akan mengulang pelajarannya kembali.
Selain itu, ia juga mendukung soal hukum seksual yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Mas Nadiem Makarim.
Baca Juga: Fuji Adik Almarhum Bibi Andriyansyah Main Tik Tok Bareng Aurel Hermansyah, Warganet Berikan Pujian
Baca Juga: TERUNGKAP Alasan Doddy Sudrajat Tetap Bersikeras Akan Memindahkan Makam Almarhumah Vanessa Angel
Kemudian Jerome Polin juga berbagi soal cerita hidupnya yang bisa sekolah ke luar negeri karena beasiswa yang diterimanya.
Ia pun menceritakan bahwa dirinya bisa belajar saat masih SD di sekolah bonafit karena beasiswa.
Di sekolah tersebut, Jerome mengungkapkan mentalnya sangat terbentuk sebab harus menjaga kepercayaan dirinya agar tidak down berada di tengah lingkungan dengan tingkat ekonomi tinggi.
Sementara dirinya terlahir dari keluarga yang sederha dan berbeda jauh dari teman-temannya.
Jerome Polin juga mengungkapkan perihal ketidaksetujuannya soal konten-konten pembodohan seperti settingan dan prank.
Karena hal itu sangat bertentangan dengan prinsip hidupnya yang menjunjung tinggi nilai edukasi dan akademisi.
Youtuber yang juga sedang studu di Jepang tersebut juga menceritakan tentang kehidupan orang di negeri Sakura.
Dalam penjelasannya, Jerome Polin mengatakan bahwa di Jepang Youtube masih sangat jarang. Dan perkembangan media sosialnya masih lebih lambat dari Indonesia.
Jerome Polin mengabarkan bahwa kehidupan di Jepang masih begitu konvensional. Orang-orang di sana masih membaca koran serta menonton televisi.
Bahkan program televisinya mayoritas adalah kuis-kuis sehingga masih ada nilai edukasinya.
Tak hanya itu, ia juga memaparkan tentang kesehjateraan seorang guru yang masih sangat miris.
"Kalau guru masih mikirin besok makan apa, gimana mau ngajar?" ujar Jerome.
Sebab baginya kunci utama dari segala sesuatu adalah pendidikan.***
