BERITA KBB – Menjalani puasa Ramadhan tahun 2021 di luar negeri memiliki kesan tersendiri. Apalagi, ketika melaksanakannya di negeri minoritas Muslim, seperti Amerika Serikat.
Tak hanya memiliki suasana yang berbeda, pelaksanaan puasa di negeri Paman Sam juga lebih lama dibandingkan dengan di Indonesia.
Berdasarkan jadwal Imsakiyah di Amerika Serikat, waktu subuh di daerah Chicago, yaitu pukul 4.55, sedangkan waktu Magrib pukul 20.35.
Artinya, waktu puasa di Amerika Serikat pada 2021 ini yaitu sekitar 15 jam, atau lebih lama 1 jam dibandingkan dengan di Indonesia.
Dikutip Berita KBB dari kanal Youtube Seatlle Santuy, waktu puasa tahun ini yang bertepatan dengan musim semi sebenarnya lebih singkat dibandingkan dengan waktu puasa pada musim panas yang mencapai sekitar 18 jam.
Menurut Dilon, pemilik kanal Youtube tersebut, waktu Subuh pada awal Ramadhan yaitu pukul 4.52. Sementara, waktu Magrib sekitar pukul 19.57 waktu setempat.
Jauh dari keluarga dan teman sesama Muslim menjadi tantangan tersendiri bagi warga Muslim Indonesia di Amerika saat menjalankan ibadah puasa.
Saat sahur misalnya, Qania Fanani, mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Seattle, Amerika Serikat mengaku harus memasak sendiri untuk santap sahur.
Baca Juga: Analisis Rocky Gerung soal Kasus Azis Syamsudin: untuk Memulihkan Aura Politik Istana
Dalam kanal Youtubenya, Qania bercerita bahwa pagi hari ia berbelanja bahan masakan untuk sahur ke supermarket. Ia membeli sejumlah bahan, seperti sayuran dan daging untuk dimasak.
“Total belanjanya 58.98 dolar AS setara Rp 857.324. Ini cukup mahal sih karena belanjanya juga sedikit,” katanya.
Youtuber lainnya, Andi dalam kanal Youtubenya Siandee Vlogz bercerita bahwa dia melaksanakan salat Subuh di salah satu masjid di daerah Hagerstown, Maryland dekat tempat tinggalnya.
Masjid tersebut merupakan Islamic center yang ada di daerah setempat. Dari segi bangunan, terlihat seperti bekas restoran. “Memang suka ada yang mewakafkan bangunan untuk masjid. Biasanya para dokter,” katanya.
Dia mengakui, suasana Ramadhan di Amerika Serikat tentu saja tidak seramai di Indonesia. Namun di Islamic center, ia bisa bertemu dengan Muslim lainnya dari berbagai negara, termasuk dari Asia, Eropa, dan Amerika sendiri.
Pengurus masjid tersebut juga menyediakan makanan untuk berbuka bersama. Lalu, juga diadakan salat Tarawih bersama.
“Untuk salat di masjid ini kita pakai protocol Kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak antarsaf. Namun di masjid yang satunya lagi, memang tidak ada jarak antarsafnya,” ujar Andi.
Dia menuturkan, salat Tarawih di masjid tersebut dimulai sekitar pukul 9 malam dan berakhir sekitar pukul 11 malam.
“Di sini salat Tarawih 23 rakaat, tapi ada juga yang 11 rakaat. Untuk yang 11 rakat, selesai sekitar pukul 10 malam, dan untuk yang 23 rakaat selesai pukul 11 malam,” ujarnya.***