BERITA KBB – Letusan Gunung Nyiragongo di Goma, Kongo mengingatkan kembali pada peristiwa yang sama pada 2002 di mana sebanyak 250 orang tewas.
Pada Sabtu, 22 Mei 2021, lahar dari letusan gunung tersebut sudah mencapai bandara kota utama Goma di Kongo, menyebabkan ribuan orang dievakuasi.
Warga Goma, mengingat letusan terakhir Gunung Nyiragongo pada 2002 yang menewaskan 250 orang dan menyebabkan 120.000 kehilangan tempat tinggal, menyambar kasur dan barang-barang lainnya.
Dario Tedesco, seorang ahli vulkanologi yang berbasis di Goma, mengatakan retakan baru sedang dibuka di Nyiragongo, memungkinkan lahar mengalir ke selatan menuju Goma setelah awalnya mengalir ke timur menuju Rwanda.
Baca Juga: Susul Ddu-du Ddu-du, Video Lagu Kill This Love BLACKPINK Tembus 1,3 Miliar Views di Youtube
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV, Minggu 23 Mei 2021, Ada Cewek Odading Super Glowing Dibintangi Arya Saloka dan Naomi Zaskia
"Sekarang Goma adalah targetnya," kata Tedesco kepada Reuters. "Ini mirip dengan letusan 2002. Menurut saya lahar itu mengarah ke pusat kota."
"Mungkin berhenti sebelum atau berlanjut. Sulit memperkirakannya," katanya seperti dilansir Antara, Minggu 23 Mei 2021.
Sumber Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan semua pesawat PBB telah dievakuasi ke kota Bukavu di selatan dan Entebbe di negara tetangga Uganda.
Listrik juga padam di sebagian besar Goma dan saluran telepon sibuk.
Baca Juga: Sinopsis Uttaran, Minggu 23 Mei 2021, Mukta Kecewa Dengar Perkataan Ekadashi
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta, Minggu 23 Mei 2021, Michele Cerita Hubungannya dengan Angga
Di Kinshasa, ibu kota, Perdana Menteri Jean-Michel Sama Lukonde, mengadakan pertemuan darurat, di mana pemerintah mengaktifkan rencana evakuasi untuk Goma.
"Kami berharap tindakan yang telah diambil malam ini akan memungkinkan penduduk mencapai titik-titik yang ditunjukkan kepada mereka dalam rencana (evakuasi) ini," kata juru bicara pemerintah Patrick Muyaya dalam komentar yang disiarkan di televisi nasional.
Pengamat gunung berapi khawatir bahwa aktivitas gunung berapi yang diamati dalam lima tahun terakhir di Nyiragongo mencerminkan apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelum letusan pada 1977 dan 2002.***