Jokowi Ajak Negara KTT G7 Serukan Perdamaian Dunia, Salah Satunya Upaya Perdamaian Perang Rusia – Ukraina

- 26 Juni 2022, 20:17 WIB
Presiden Jokowi Ungkap Misinya Berkunjung ke Ukraina dan Rusia
Presiden Jokowi Ungkap Misinya Berkunjung ke Ukraina dan Rusia /Twitter/@jokowi/

 

 
BERITA KBB - Presiden Jokowi akan berangkat ke Ukraina dan Rusia. Jokowi mengaku dia datang ke negara yang sedang berkonflik itu untuk membawa misi perdamaian.
 
Jokowi terlebih dahulu akan berkunjung ke Ukraina. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
 
"Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian untuk membangun perdamaian. Karena perang memang harus dihentikan dan yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, pada hari Minggu 26 Juni 2022.
 
 
Setelah itu, Jokowi akan bertolak ke Rusia. Jokowi diagendakan bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
 
"Dari Ukraina, saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," ujarnya.
 
Jokowi berangkat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri pada Minggu. Ada empat negara yang akan dikunjunginya, yakni Jerman, Ukraina, Rusia, dan Uni Emirat Arab.
 
 
Jokowi terlebih dahulu berkunjung ke Jerman untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). 
 
Jokowi berencana mengajak negara yang tergabung dalam KTT G7 untuk menyerukan perdamaian dunia. Salah satunya upaya perdamaian perang Rusia dan Ukraina.
 
Dia membawa misi mendorong dan mengajak negara KTT G7 untuk mencari solusi terkait dengan krisis pangan dan energi yang kini sedang melanda dunia.
"Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," ucapnya.
 
 
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sudah menyiapkan rencana pengawalan yang ketat ketika Presiden Jokowi bertolak ke Kiev, Ukraina. 
 
Sebab, daerah itu masih termasuk zona peperangan aktif melawan militer Rusia.
 
Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo mengatakan, pihaknya sudah menggelar latihan khusus selama beberapa pekan sebelum keberangkatan Jokowi ke Ukraina dan Moskow.
 
 
Paspampres berlatih untuk mengantisipasi peristiwa yang tidak diinginkan. Beberapa di antaranya penyelamatan dari stasiun kereta api, gerbong kereta api, hingga memboyong Jokowi ke lokasi yang aman.
 
"Kami sudah mulai berlatih dari beberapa minggu lalu hingga hari ini (Kamis kemarin)," ujar Tri kepada media pada hari Kamis, 23 Juni 2022.
 
Tri mengatakan, Paspampres juga membawa tim khusus yang mengenakan pakaian dinas lengkap (PDL) TNI. Tim tersebut akan menjadi bagian dari tim penyelamatan.
 
"Untuk main group yang melekat ke Presiden masih kami yang cover langsung. Selain itu, ada pula sejumlah tim terpisah dengan tugas masing-masing. Tim advanced yang berjumlah 10 orang juga sudah berada di sana lebih dulu," ujarnya.
 
Tri memaparkan, ada sekitar 39 personel Paspampres yang bakal mendampingi Presiden Jokowi dalam misi kemanusiaan di Ukraina dan Rusia.
 
"Kalau kami sendiri yang melekat ke beliau, jumlahnya ada 19 (personel). Ditambah tim lainnya ada 10 orang, maka 29 personel. Sedangkan, 10 orang sudah stand by di sana," ujarnya.
 
Mayjen Tri menjelaskan, tim Paspampres sudah menyiapkan rompi antipeluru dan helm untuk Presiden Jokowi dan rombongan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan senjata laras panjang.
 
"Di sana, kami sudah siapkan semuanya. Untuk senjata, yang biasanya kami tidak menggunakan senjata laras panjang, maka dari pihak Ukraina juga sudah memberikan keleluasaan bagi kami membawanya. Jumlah senjata yang dibawa sesuai jumlah personel Paspampres dengan amunisi yang tak terbatas," ujar Tri.
 
Ia juga memberikan penjelasan bahwa Presiden Jokowi menuju ke Kiev bakal menumpang kereta api. 
 
Jokowi tak akan menggunakan pesawat menuju ibu kota Ukraina itu lantaran berisiko jadi sasaran tembak.
 
Paspampres pun memastikan komunikasi dan koordinasi telah dibagikan ke pihak Ukraina. Pihak KBRI Kiev juga sudah diajak berkomunikasi.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x