Peristiwa yang Terjadi 12 Oktober: Dari PSBB Transisi DKI, Bom Bali, Hingga Gedung Putih

- 12 Oktober 2020, 08:08 WIB
Monumen Bom Bali Jalan Raya Legian Bali
Monumen Bom Bali Jalan Raya Legian Bali /Dok Baliprov.go.id

Rapat musim gugur biasanya diadakan di Washington, D.C., Amerika Serikat, selama dua tahun berturut-turut, lalu di negara anggota pada tahun ketiga. Pada akhir pekan rapat musim gugur, negara-negara G7 melakukan pertemuan. Rapat Tahunan 2006 dan rangkaian acaranya diselenggarakan tanggal 11–20 September 2006 di Suntec Singapore International Convention and Exhibition Centre, Singapura. Rapat Tahunan 2018 diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, Indonesia.

Baca Juga: Rafael Nadal Raih Trofi ke-20 Grand Slam usai menangi Prancis Terbuka 2020 samai rekor Roger Federer

2018: Pembunuhan Aisha Al Rabi

Pembunuhan Aisha al-Rabi diduga sebagai serangan lemparan batu yang terjadi pada tanggal 12 Oktober 2018 di dekat pemukiman warga Israel, Rehelim, di Tepi Barat. Dalam serangan itu, Aisha Rabi, seorang warga Palestina dari Biddya, terbunuh saat bepergian bersama keluarganya, ketika mobil yang mereka tumpangi dilempari batu.

Setelah adanya kecurigaan dari badan penggulangan terorisme Israel, Shin Bet, bahwa kejadian ini adalah salah satu serangan teroris Yahudi, lima remaja Yahudi ditangkap sehubungan dengan kejadian tersebut, salah satu dari kelima remaja tersebut didakwa dengan tuduhan pembunuhan terkait terorisme.

Baca Juga: Update Covid-19 ASN Bandung Barat: Dari 31 yang Positif, 30 Dinyatakan Sudah Sembuh

2002: Bom Bali I

Bom Bali 2002 (disebut juga Bom Bali I)adalah rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun jaraknya cukup berjauhan.

Rangkaian pengeboman ini merupakan pengeboman pertama yang kemudian disusul oleh pengeboman dalam skala yang jauh lebih kecil yang juga bertempat di Bali pada tahun 2005.

Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut. Peristiwa ini dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.

Halaman:

Editor: Cecep Wijaya Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x