"Kami akan sempurnakan dengan melibatkan para pihak lebih besar, kami akan sediakan 5.000 bibit rumput rawa untuk Ranca Upas, itu akan dilaksanakan besok. Kami undang seluruh pihak, termasuk media", kata Asep.
Asep pun memastikan pihaknya akan menata kembali batasan-batasan yang jelas terkait peruntukkan kawasan di Rancaupas, baik lokasi untuk wisata dan lokasi yang tidak boleh diakses wisatawan.
Baca Juga: Sinopsis Nakusha ANTV Selasa, 14 Maret 2023: Digu dan Nakusha Istirahat di Tengah Perjalan Panjang
"Mana peruntukan untuk camping, untuk parkir, mana yang tidak bolehp diakses. Nanti kita pertegas kembali," katanya.
Dalam penataan batasan, Asep mengatakan pihaknya tidak bekerja sendiri. Karena pihaknya pun bakal menggandeng para pegiat lingkungan, masyarakat, termasuk para pecinta wisata alam.
"Jujur saja yang disampaikan teman-teman itu menjadi dorongan, tambahan energi tersendiri, karena kami mengelola hutan tidak bisa sendiri. Yang dilakukan teman-teman pecinta alam itu sangat bagus," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Alam Wisata (Palawi) Lucy Mardiana mengatakan sebelumnya pihaknya melakukan penutupan sementara di Ranca Upas agar proses rehabilitasi dipakukan secara maksimal.
Namun di sisi lain, menurutnya ada aktivitas perekonomian warga sekitar di Ranca Upas yang harus tetap berjalan. Sehingga ia mengatakan pihaknya membuka kembali " Re Opening " Ranca Upas untuk kunjungan wisata pada Selasa (14/3).
"Kita sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan penghasilan dari kawasan wisata tersebut Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati," kata Lucy.