Dengan Re Opening Ranca Upas, Perekonomian Warga Sekitar Kembali Menggeliat

- 13 Maret 2023, 20:55 WIB
Dengan Re Opening Ranca Upas, Perekonomian Warga Sekitar Kembali Menggeliat
Dengan Re Opening Ranca Upas, Perekonomian Warga Sekitar Kembali Menggeliat /

BERITA KBB-Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Barat dan Banten menjamin dan berkomitmen untuk menindaklanjuti unjuk rasa dari Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat terkait permasalahan kerusakan lingkungan di Kawasan Wisata Ranca Upas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya pun merespon adanya unjuk rasa tersebut. Karena menurutnya tuntutan dari aliansi itu menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya.

"Jadi ada beberapa poin memang, kami akan menindaklanjuti itu, kami berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan," kata Asep di Kantor Perhutani Divre Jawa Barat dan Banten, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Jadwal Tayangan Indosiar Rabu, 15 Maret 2023. Ada BRI Liga 1: Persis Solo vs Arema FC

Adapun tuntutan dari aliansi tersebut antara lain pengelola Ranca Upas wajib terbuka terkait batasan kawasan kelola. Kemudian pengelola juga dituntut untuk memberikan sosialisasi terkait status dan fungsi kawasan baik kawasan bisnis ataupun kawasan yang dilindungi.

Selain itu, pengelola juga dituntut untuk melakukan rehabilitasi secara berkelanjutan untuk pemulihan kawasan hutan hingga mengembalikan rawa-rawa yang hilang. Dalam hal ini, pengelola juga dituntut untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Dan pengelola juga dituntut mengevaluasi pengawasan terkait aktivitas yang berpotensi merusak lingkungan terhadap berbagai hutan lindung di Jawa Barat.

Baca Juga: Sinopsis Nakusha ANTV Selasa, 14 Maret 2023: Tegang! Datta Memberontak, Anak Buah Nana Berikan Obat Bius

Dari adanya sejumlah tuntutan itu, Asep mengatakan perhutani akan menggandeng para pihak yang lebih besar dalam melakukan rehabilitasi meskipun sebelumnya pihaknya telah melakukan penanaman beberapa waku lalu.

"Kami akan sempurnakan dengan melibatkan para pihak lebih besar, kami akan sediakan 5.000 bibit rumput rawa untuk Ranca Upas, itu akan dilaksanakan besok. Kami undang seluruh pihak, termasuk media", kata Asep.

Asep pun memastikan pihaknya akan menata kembali batasan-batasan yang jelas terkait peruntukkan kawasan di Rancaupas, baik lokasi untuk wisata dan lokasi yang tidak boleh diakses wisatawan.

Baca Juga: Sinopsis Nakusha ANTV Selasa, 14 Maret 2023: Digu dan Nakusha Istirahat di Tengah Perjalan Panjang

"Mana peruntukan untuk camping, untuk parkir, mana yang tidak bolehp diakses. Nanti kita pertegas kembali," katanya.

Dalam penataan batasan, Asep mengatakan pihaknya tidak bekerja sendiri. Karena pihaknya pun bakal menggandeng para pegiat lingkungan, masyarakat, termasuk para pecinta wisata alam.

"Jujur saja yang disampaikan teman-teman itu menjadi dorongan, tambahan energi tersendiri, karena kami mengelola hutan tidak bisa sendiri. Yang dilakukan teman-teman pecinta alam itu sangat bagus," kata dia.

Baca Juga: Sinopsis Nakusha ANTV Selasa, 14 Maret 2023: Jahat! Nana Berniat Gunakan Kekuatan Datta untuk Hancurkan Musuh

Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Alam Wisata (Palawi) Lucy Mardiana mengatakan sebelumnya pihaknya melakukan penutupan sementara di Ranca Upas agar proses rehabilitasi dipakukan secara maksimal.

Namun di sisi lain, menurutnya ada aktivitas perekonomian warga sekitar di Ranca Upas yang harus tetap berjalan. Sehingga ia mengatakan pihaknya membuka kembali " Re Opening " Ranca Upas untuk kunjungan wisata pada Selasa (14/3).

"Kita sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan penghasilan dari kawasan wisata tersebut Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati," kata Lucy.

Lucy juga mengatakan ke depannya, Palawi akan membentuk Komite yang terdiri dari berbagai pihak secara Pentahelix untuk membuat prosedur standar terkait aktivitas di kawasan wisata yang tidak merusak lingkungan.

"Kami sudah buat tapi kan masih versi kami, makanya kami bawa ke Komite untuk diperkaya dengan pemikiran dari teman-teman pecinta lingkungan," katanya.

Dia menjelaskan PT Perhutani Alam Wisata mengelola 22 kawasan wisata di Jawa Barat. Menurutnya peristiwa yang terjadi di Ranca Upas bakal menjadi pelajaran untuk kawasan wisata lainnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x