Selain itu, partisipasi aktif berupa masukan dan informasi diperlukan untuk terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, guna mencapai Indonesia maju.
"Para pelaku ekonomi diharapkan pula untuk terus mendorong realisasi investasi, salah satunya dengan memanfaatkan kelonggaran makroprudensial," katanya.
Baca Juga: Lezatnya Resep Semur Ayam Kecap, Mengingatkan Masa Kanak-kanak Di Kampung Halaman
Pj Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pemerintah Kota Tasikmalaya pihak berupaya menyambut dengan baik agenda
Pembangunan Konektivitas Jalur Selatan Untuk Mendorong Perekonomian Priangan Timur.
Wakil Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat Farida Titik Kristanti menyampaikan bahwa sarasehan ekonomi bertujuan untuk membedah percepatan Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah yang dilihat dari berbagai perspektif.
Peningkatan konektivitas diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal dalam mendorong perekonomian nasional maupun daerah, menurunkan biaya logistik nasional, menghubungkan dan mengintegrasikan berbagai sentra ekonomi, dan membantu pemerataan kondisi jalan yang baik.
Acara puncak pagelaran sarasehan yaitu diskusi panel dengan materi yang disampaikan oleh Bob R.F. Sagala dari Kementerian Dalam Negeri, H. Cecep Abdulqoyum selaku Ketua Kadin Kabupaten Tasikmalaya dan Heru Purboyo Hidayat Putro selaku Guru Besar Kebijakan Transportasi Wilayah dan Kota dari ITB.
Kepala BI Tasikmalaya Aswin Kosotali menyebutkan beberapa poin penting dalam diskusi ini diantaranya, strategi pengembangan infrastruktur Jawa Barat Selatan perlu evaluasi dari sisi RT/RW untuk memberikan kepastian pembangunan, perlunya terobosan dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur, mitigasi risiko konflik lahan; dan peran serta BUMD.