Sejarah  Singkat Terbentuknya Nahdlatul Ulama (NU), Bermula dari Petunjuk Tasbih dan Asmaul Husna

- 31 Januari 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi Lambang Nahdlatul Ulama (NU).
Ilustrasi Lambang Nahdlatul Ulama (NU). /NU/

“Ya Jabbar. Ya Qahhar,” tutur Kiai As’ad dan mengulanginya hingga tiga kali, seperti dikutip Berita KBB dari laman nu.or.id Minggu, 31 Januari 2021.

“Allah SWT telah memperbolehkan kita untuk mendirikan jam’iyyah,” ucap Kiai Hasyim Asy’ari.

Riwayat mencatat, kedua amanah itu, tasbih dan Asmaul Husna, Ya Jabbar, Ya Qahhar yang berarti Tuhan Yang Maha Perkasa, merupakan sinyal untuk mendirikan Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Ada Amanda Manopo di FTV Kambing Cantik Jatuh Cinta, Berikut Sinopsis dan Link Live Streamingnya

Berdasarkan informasi, tasbih dan Asmaul Husna merupakan petunjuk kedua dari KH Cholil, setelah sebelumnya dia meminta Kiai As’ad menyampaikan sebuah tongkat ke Tebuireng. 

Tak hanya tongkat, KH Cholil menitipkan seperangkat ayat Al Quran Surat Thaha (17-23), yang menceritakan ihwal mukjizat Nabi Musa AS.

Jauh sebelumnya, diketahui, KH Abdul Wahab Chasbullah telah meminta Kiai Hasyim Asy’ari mendirikan Jam’iyyah. Akan tetapi, Kiai Hasyim Asy’arti tak begitu saja meng-iya-kan.

Baca Juga: Jadwal TV Indosiar, Minggu 31 Januari 2021, Suara Hati Istri dan Semarak Indosiar Malam Ini

Pasalnya, dia memerlukan petunjuk dari Allah SWT dan melakukan shalat Istikharah. Sikap hati-hati dan cermatnya ini juga didasari oleh posisinya, yang saat itu sebagai Bapak Umat Islam Indonesia.

Karenanya, dia harus melibatkan juga pendapat para tokoh pergerakan nasional. Ide untuk mendirikan sebuah organisasi, dengan tujuan untuk mewujudkan peran kebangsaan, harus dikaji secara intensif.

Halaman:

Editor: Asep Budiman

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah