Network
BERITA KBB- Tindak korupsi menjadi hal yang paling tidak disukai oleh warga di mana pun, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, kasus tindak korupsi ini bukan hal yang aneh lagi. Hampir setiap hari kita mendengar ada saja pemangku pemerintah yang terseret tindakan rasuah tersebut.
Sebut saja yang terbaru, korupsi dana bansos yang menjerat mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara dan kasus benih lobster yang menjerat nama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
Sontak, kasus korupsi yang menjerat dua menteri ini membuat masyarakat geram. Namun, tahukah Anda di negara lain pun bahkan kepala negaranya atau sang presiden sendiri yang melakukan korupsi.
Baca Juga: Viral! Sepasang Pengantin Kena Tipu Pihak Catering di Hari H , Meja Prasamanan Kosong Tanpa Makanan
Berikut tujuh kepala negara (presiden) yang terjerat korupsi kelas kakap, versi majalah Forbes, dikutip dari Galamedia.pikiran-rakyata.com dalam artikel berjudul "Raja Korup! 7 Presiden Paling Korup di Dunia Salah Satunya dari Indonesia!"
lberto Fujimori, Peru
Pemimpin negara paling korup pertama adalah Alberto Fujimori, yang merupakan mantan Presiden Peru.
Ia menjabat pada tahun 1990 – 2000. Pada 7 April 2009, Fujimori dinyatakan terbukti dan divonis 25 tahun penjara atas dakwaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) serta korupsi
Selama menjadi presiden ia berhasil ‘mencuri’ uang negara sebesar $600 juta US (Rp7,98 triliun).
Jean Claude Duvalier, Haiti
Selanjutnya, Jean Claude Duvalier mantan Presiden Haiti. Duvalier melakukan korupsi sejak tahun 1971 – 1986. Aksi korupsi Duvalier dianggap terlalu besar sehingga banyak kalangan yang curiga terhadapnya.
Duvalier menyalahgunakan kedudukannya dengan melakukan korupsi sebesar $300 – 800 juta US (Rp10.6 triliun).
Slobodan Milosevic, Serbia Yugoslavia
Selanjutnya, mantan Presiden Serbia Yugoslavia, Slobodan Milosevic. Selama 11 tahun masa jabatannya sebagai presiden sejak tahun 1989 – 2000, Milosevic terlibat kasus korupsi yang jumlahnya sangat fantastis kala itu.
Milosevic berhasil ‘mencuri’ uang negara sebesar $1 mililiar US (Rp14 triliun). Milosevic ditangkap di rumah nya sendiri dan dibawa ke penjara pada 1 April 2001.
Namun, pengadilan tidak memutuskan vonis, karena Milosevic ditemukan meninggal dunia di sel penjara pada 11 Maret 2006.
Sani Abacha, Nigeria
Siapa sangka jika negara yang sering dilanda perang sipil ini mampu melahirkan seorang presiden korup. Ia adalah Sani Abacha, mantan Presiden Nigeria yang menjabat sejak tahun 1993 – 1998.
Saat itu, Nigeria sedang dilanda perang berkepanjangan, tentunya Nigera saat itu membutuhkan uang dalam jumlah besar agar dapat memperbaiki ekonomi negara.
Sayangnya, Sani malah melakukan korupsi. Tak tanggung-tanggung, ia ‘mencuri’ uang negara sebesar $2 – 5 miliar US (Rp66.5 triliun).
Mobutu Sese Sejo, Zaire
Mobutu Sese Sejo adalah mantan Presiden Zaire. Saat itu, ia berhasil mengkorupsikan uang sebesar $5 miliar US (Rp66.5 triliun).
Korupsi yang dilakukan oleh Sejo ini terbilang cukup lama, karena dirinya menduduki kursi kepresidenan selama 32 tahun sejak 1965 – 1997. Bahkan, kekayaan Sejo saat itu setara dengan hutang negara Zaire pada kala itu.
Ferdinand Marcos, Filipina
Ferdinand Marcos adalah mantan Presiden Filipina. Marcos menjabat sebagai presiden dari tahun 1972 – 1986. Selama 14 tahun menjabat, Marcos memimpin Filipina dengan sifat diktator.
Baca Juga: Komen di Twitter Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti dapat Kiriman Bunga Anggrek Satu Mobil
Selain itu, selama masa jabatannya, ia diam-diam melakukan korupsi sebesar $5 – 10 miliar US (Rp133 triliun).
Muhammad Soeharto, Indonesia
Tak disangka, pemimpin terkorup di dunia adalah mantan Presiden Indonesia ke dua, Muhammad Soeharto. Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 31 tahun yang dimulai pada 12 Maret 1967 dan berakhir pada 21 Mei 1998.
Selama menjadi presiden, ia menempatkan anggota keluarganya di kursi kementrian dan memberikan sejumlah perusahaan besar untuk ditangani oleh anaknya.
Jika ditotalkan, hasil korupsi yang dilakukan oleh Soeharto mencapai $15 – 35 miliar US (Rp456 triliun). *** (Muhammad Ibrahim/ Galamedia News)
