BERITA KBB- Insiden salah ucap yang terjadi pada Presiden Joko Widodo menyita perhatian para warganet.
Joko Widodo diketahui keliru menyebutkan Kota Padang sebagai provinsi.
Hal itu diucapkannya ketika memberikan sambutan dalam kunjungan ke pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera.
Baca Juga: Wimar Witoelar, Mantan Jubir Gus Dur Meninggal Dunia di Usia 75 Tahun
Menanggapi hal ini, tokoh NU, Umar Hasibuan atau yang akrab disapa Gus Umar memberikan komentarnya.
Gus Umar mengatakan bahwa Jokowi memiliki keterbatasan dalam kosakatanya.
"Pak Jokowi kalau bicara tanpa teks pidato mmg terbatas kosakatanya," tuturnya.
Tak hanya itu, Gus Umar mengingatkan agar para buzzer tidak membela Jokowi atas kesalahan penyebutan Kota Padang sebagai provinsi itu.
"Gak perlu dibela sama buzzerp krn Kualitasnya emang spt itu. Semoga kedepan makin baik pidatonya," tuturnya, seperti dikutip BeritaKBB.pikiran-rakyat.com dari akun @UmarChealsea__
Sebelumnya diberitakan, warganet dihebohkan dengan kekeliruan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi berpidato.
Pidato itu disampaikan Jokowi saat meninjau pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di Pekanbaru, Riau.
Dalam pidatonya itu, Jokowi berharap agar pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera bisa berjalan lancar.
Bukan hanya itu saja, Kepala Negara RI itu pun berharap dengan adanya Jalan Tol ini, nantinya jalur mobilitas warga dan barang bisa berjalan lebih baik.
Akan tetapi, di tengah-tengah ucapannya, Jokowi menyebutkan Kota Padang sebagai provinsi.
"Sekali lagi, dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol ini, kita harapkan mobilitas jalan, orang bisa dipercepat, dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain dan produk-produk yang ada di Provinsi Riau maupun di Provinsi Padang akan memiliki daya saing yang baik,” kata Jokowi.
Terkait salah ucap ini, pihak Istana telah mengklarifikasi dan menyebutnya sebagai "selip lidah".
Adapun arti dari selip lidah yaitu fenomena salah berujar sehingga kata-kata yang dikeluarkan penutur bukanlah seperti yang dimaksud. ***