"Untuk relawan bagian tembok dipegang 4 orang ahli, untuk baja dan atap dikerjakan oleh 4 relawan ahli, dan anggota Sigab mengerjakan penggalian pondasi dan septic tank sekaligus jalur listrik,” terangnya.
Meski begitu, proses pembuatan Huntara bukan tanpa halangan, sebab tim relawan telah menghadapi berbagai tantangan salah satunya cuaca ekstrim.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Positif Covid-19, Sejumlah Tour Luar Negeri Batal Digelar
Baca Juga: Tausiah Singkat Ustadz Hanan Attaki: Kadang Kita Bela Diri Itu Dengan Diam
“Pastinya kita berjibaku dengan cuaca yang ekstrim. Panas terik tiba-tiba hujan besar dan udara yang sangat dingin,” tambah pria yang akrab disapa Pak Kuwu ini.***