BERITA KBB- Pekerja migran adalah salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
Tidak heran, sepak terjang Pekerja Migran Indonesia (PMI) selalu menarik perhatian.
Sayangnya, sisi lain kehidupan nyata PMI yang tak seindah photo profil masih banyak terabaikan.
Baca Juga: Mengenal Sosok Leong Man Wei, Founder SayurStory yang Peduli Pekerja Migran Indonesia di Singapura
Banyaknya PMI membutuhkan bantuan seperti saran adaptasi lingkungan baru, meminta tolong atas kekerasan kerja, hingga tentang hak kewajiban pekerja, peraturan kebijakan untuk PMI dari Kementrian Ketenagakerjaan Singapura maupun Indonesia, juga yang berhubungan dengan dokumen penting seperti Pasport, kontrak kerja, asuransi dan lain sebagainya menjadi motivasi utama yang menggugah sosok tangguh dari Semarang, Dwi Handayani untuk ikut andil menyumbang langkah nyata untuk masalah tersebut.
Akhirnya, dengan niat membantu sesama, pada tahun 2017, Dwi Handayani yang akrab dipanggil Yanie, akhirnya memberanikan diri mendirikan komunitas Pekerja Migran online yang awalnya bernama P3K (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja) atau yang kini lebih dikenal dengan sebutan Pekerja Migran Indonesia di Singapura (PMIS).
Bersama rekan admin dan berbagai pihak yang menjadi supporternya, Dwi Handayani, yang telah sukses mengarungi 12 tahun bekerja di Singapura telah banyak membantu mereka yang membutuhkan uluran tangan untuk bisa menjalani pekerjaan sebagai PMI dengan baik, aman dan bahagia tentunya.
Baca Juga: Bangga Berkolaborasi dengan PMI, Ini Kilas Balik SayurStory, Komunitas Pecinta Alam Singapura