Damson: Saya Diminta Putri Candrawathi Untuk Menjaganya Usai Brigadir J Dieksekusi!

- 12 November 2022, 07:21 WIB
Putri Candrawathi, tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Putri Candrawathi, tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. /Antara/Sigid Kurniawan
 
 
BERITA KBB - Satpam rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Damianus Laba Kobam alias Damson menyebut kalau dirinya sempat diminta oleh Putri Candrawathi untuk menjaganya usai Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J tewas.
 
Hal itu diungkapkan Damson dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir Yoshua atas terdakwa Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
 
"Kemudian jam berapa saudara Ricky datang dengan terdakwa Putri (usai penembakan)?" tanya ketua majelis hakim Wahyu Iman Santosa dalam persidangan, Rabu 9 November 2022.
 
 
"Sudah mau Magrib yang mulia," jawab Damson.
 
"Diantar cuma berdua?" tanya lagi Hakim Wahyu.
 
"Siap yang mulia," jawab Damson.
 
Setelah itu, Putri Candrawathi kata Damson langsung bergegas menuju kamar pribadinya.
 
Namun saat melintas di depannya, sambil menangis Putri Candrawathi meminta Damson untuk tidak jauh - jauh dari kamar.
 
"Terus?" tanya hakim Wahyu.
 
"Terus ibu turun dari mobil, terus ibu bilang ‘Damson kamu di sini aja jagain ibu’, posisi ibu lagi nangis yang mulia, terus saya tutup pintu kamar," ucap Damson.
 
Sebelumnya, Damson juga menyebut kalau Putri Candrawathi tidak satu mobil dengan Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J saat tiba dari Magelang.
 
Mulanya majelis hakim menanyakan kepada Damson soal siapa orang pertama yang tiba di rumah Saguling III dari Magelang.
 
"Di Saguling saudara pertama melihat rombongan siapa dulu yang dateng?" tanya majelis hakim Wahyu Iman Santosa dalam persidangan Rabu 9 November 2022.
 
"Yang pertama bapak (Ferdy Sambo) yang mulia," jawab Damson.
 
"Saudara Ferdy Sambo, kemudian?" tanya lagi Hakim Wahyu.
 
"Kemudian rombongan dari Magelang," ucap Damson.
 
Damson menyatakan, ada dua mobil iring - iringan saat tiba dari Magelang. 
 
Untuk mobil pertama yang datang kata Damson berisikan Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
 
Sementara untuk Nofriansyah Yoshua Hutabarat berada di mobil terpisah.
 
"Siapa saja rombongan itu?" tanya lagi hakim Wahyu.
 
"Waktu itu kalau di mobil Lexus ada Ibu (Putri Candrawathi) ada bi Susi ada Richard ada om Kuat," jawab Damson. 
 
"Terus di mobil yang satunya ada om Ricky dan om Yoshua," sambung Damson.
 
 
Usai tiba di rumah Saguling, sebagian besar orang yang ada di dalam rombongan itu langsung melakukan test PCR secara bergantian.
 
"Terus siapa yang PCR?" tanya hakim Wahyu.
 
"Siap, untuk pengelihatan saya ibu PCR, om Jos (Yosua) sama om Richard," jawab Damson.
 
"Susi?" tanya lagi hakim Wahyu.
 
"Kalau bi Susi saya tidak tahu yang mulia," ucap Damson.
 
Setelah melakukan PCR, tidak lama secara beriringan pula keseluruhan dari mereka kata Damson pergi ke rumah dinas di Komplek Polri, Duren Tiga hanya tersisa Susi di rumah.
 
Hanya saja, Damson tidak melihat secara pasti pukul berapa mereka meninggalkan rumah Saguling.
 
"Kemudian kapan mereka meninggal kan Saguling untuk menuju Duren Tiga?" tanya majelis hakim.
 
"Siap yang mulia kalau untuk meninggalkan rumah Saguling kebetulan saya (tidak melihat jam berapa)," ujar Damson.
 
"Yang saudara lihat cuma saudara Ferdy Sambo?" tanya lagi hakim Wahyu.
 
"Siap," jawab Damson.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x